Nonton Bareng Film Dakwah “Sang Pencerah” Sambut Surat Edaran Muhammadiyah - MuhammadiyahNews.com

WARTAMU.ID, Sumenep, 29 Juni 2024 – Menindaklanjuti Surat Edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kantor Jogjakarta Nomor 2/EDR/I.0/D/2024 tentang pemutaran movie dakwah, Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah Sumenep bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sumenep, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kota Sumenep, serta Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) movie “Sang Pencerah”.

Film “Sang Pencerah”, yang mengisahkan perjalanan dakwah KH. Ahmad Dahlan serta awal berdirinya Muhammadiyah, dipilih karena mengandung banyak inspirasi, semangat, dan nilai ke-Muhammadiyahan. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, movie ini tidak hanya dianggap sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana dakwah yang mampu menggugah ghirah keberagamaan.

Acara Nobar ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat ideologi ke-Muhammadiyahan, khususnya bagi generasi muda sebagai kader pelanjut perjuangan KH. Ahmad Dahlan, namun juga sebagai upaya silaturrahim antarwarga Muhammadiyah. Ketua PCM Kota Sumenep, Mardi Kusdani, S.Pd., menyatakan bahwa kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi warga untuk aktif dalam menciptakan karya-karya movie sebagai media dakwah.

Dr. Moh. Zeinuddin, Ketua PDM Sumenep, menambahkan bahwa movie bukan hanya dapat disajikan dalam majelis taklim atau di masjid, tetapi juga efektif dalam menyampaikan misi agama Islam serta nilai-nilai persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya bergerak dalam bidang keagamaan dan pendidikan, tetapi juga dalam memanfaatkan media modern seperti movie untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah yang mendalam.

Kegiatan Nobar “Sang Pencerah” diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk lebih memanfaatkan seni budaya, khususnya film, sebagai instrumen efektif dalam menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan ke-Muhammadiyahan di masyarakat, terutama di era integer ini.

Acara ini sukses diselenggarakan dengan antusiasme tinggi dari para peserta, dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi seni budaya sebagai sarana dakwah yang efektif dan inspiratif.