MPM PWM Jatim
MALANG, PIJARNEWS.ID – Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (MPM PWM Jatim) meresmikan Pengurus Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah di meeting room MUTU Edutel SMK Muhammadiyah 7, Gondanglegi, Kabupaten Malang pada Sabtu (11/1/2025).
Peresmian ini merupakan kelanjutan dari pembentukan kelembagaan tersebut di PDM Kabupaten Blitar pada Mei 2024 dan PDM wilayah tapal kuda pada Desember 2024 lalu. Adapun peresmian tersebut tersebut turut dihadiri oleh Drs. Abdul Rouf selaku wakil ketua PDM Kabupaten Malang, Ketua MPM PDM Kabupaten Malang serta pengurus JATAM dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah yangg di kukuhkan.
Dalam sambutannya, Abdul Rouf menyampaikan bahwa potensi sektor pertanian di Kabupaten Malang cukup luas. Minimal di lihat dari aspek luas lahan dan volume hasil panen, tetapi yangg menjadi tantangan adalah aspek regenerasi, mengambil teknologi kerjasama lintas sektor sampai dengan hegemoni golongan oligarki di sektor komoditas pangan.
Oleh karena itu, dia berambisi agar pengukuhan pengurus JATAM ini di jadikan momentum untuk melakukan jihad dalam mewujudkan swasembada pangan yangg berkelanjutan.
Sementara itu, Lutfi J. Kurniawan selaku Ketua MPM PWM Jawa Timur menyampaikan bahwa pondasi praksis dari MPM ini sudah di letakkan sejak awal kelahiran Persyarikatan Muhammadiyah yangg ditandai dengan pendirian sekolah, rumah sakit dan panti asuhan.
Hal tersebut sekaligus sebagai ikhtiar untuk membangun rasa nasionalisme dan konsolidasi aktivitas perlawanan terhadap golongan imperialis. Pada abad kedua ini, terdapat beberapa rumor strategis mulai dari keberlanjutan aktivitas pemberdayaan yangg adaptif terhadap segala corak perubahan, konsolidasi aktivitas zakat, infaq dan sodaqoh (ZIS) yangg memberikan akibat langsung kepada masyarakat, sampai rumor lingkungan dan kebencanaan.
Sedangkan mengenai dengan aspek kelembagaan, pada periode kedua MPM PWM di Jawa Timur ini bakal lebih difokuskan pada pembentukan kelembagaan di tingkat Majelis sampai dengan beragam organ pelaksana program di bawahnya, seperti JATAM, JALAMU dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah di seluruh PDM Kab/Kota se Jawa Timur.
Usai peresmian, aktivitas dilanjutkan dengan sharing sessions bertemaka “Problematika Pekerja Migran di Kabupaten Malang” yangg disampaikan oleh Miftahul Husna selaku petugas Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Malang.
Dalam paparannya, dia menyampaikan mulai dari info pekerja migran yangg tetap aktif dan yangg sudah purna, negara tujuan utama, aspek penyebab menjadi pekerja migran, resiko dan akibat yangg ditimbulkan serta beragam upaya penanggulangan yangg telah dilakukan oleh beberapa pihak.
Wilayah Kabupaten Malang selain terkenal dengan potensi beragam komoditas pertanian seperti padi dan kopi serta potensi kekayaan laut, tetapi juga menjadi salah satu wilayah penyuplai pekerja migran di beberapa negara. Tentu, kebanyakan dari mereka tidak mempunyai pedoman pengetahuan, skill dan ketrampilan yangg memadai.
Oleh karena itu, MPM PWM Jawa Timur berkomitmen membangun sinergi dengan semua pihak dalam rangka melakukan upaya pencegahan migrasi tersebut melalui aktivitas pemberdayaan tematik yangg produktif berbasis potensi dan kearifan lokal di masing-masing wilayah.
9 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·