MPM PWM Jatim Resmikan JATAM, JALAMU dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

JEMBER, PIJARNEWS.ID – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) meresmikan Pengurus Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM), Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU) dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.

Peresmian yangg berjalan pada Sabtu (21/12/2024) di Lobi Akademi Pariwisata Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember itu, merupakan bagian dari penyelenggaraan program prioritas MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah guna membentuk kelembagaan dan Asosiasi Purna Migran Muhammadiyah pada tingkat PDM Kabupaten/ Kota di Indonesia.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor bagian Kemahasiswaan dan Alumni Unmuh Jember Dr. Sofyan Rofi., MPd.I mengapresiasi aktivitas tersebut dan berkomitmen untuk terus menjalin kerjasama dalam pengembangan dan realisasi beragam program persyarikatan, termasuk MPM khususnya di wilayah tapal kuda.

Begitupun Ketua MPM PWM Jatim Lutfi J Kurniawan yangg mengatakan bahwa penyelenggaraan pembentukan kelembagaan JATAM, JALAMU dan Asosiasi Purna Migran merupakan salah satu program prioritas dari MPM PP Muhammadiyah pada periode ini.

Menurutnya, hasil muktamar sebelumnya telah mengamanatkan agar beragam program kerja di lembaga dan majelis kudu mendorong perubahan masyarakat berbasis lokalitas dan kreativitas.

Hal tersebut menuntut pengurus dan seluruh kader agar responsif terhadap beragam rumor aktual yangg langsung menyentuh persoalan di level akar rumput, misalnya tentang kedaulatan pangan.

Setelah peresmian, prosesi aacara dilanjutkan dengan aktivitas training pembuatan kerupuk tulang ikan yangg langsung dipandu oleh wakil Lembaga Halalan Thaiyyiban PWM Jatim Rista Anggriani, STP., MP., M.Sc.

Sementara itu, Ketua Divisi Pertanian, Nelayan dan Pekerja Migran MPM PWM Jatim Hutri Agustino menjelaskan bahwa kerjasama antar majelis dan lembaga di lingkungan PWM Jatim menjadi sebuah keniscayaan.

Bukan hanya lantaran argumen rekomendasi hasil rakerwil, tetapi mengingat bahwa aktivitas pemberdayaan masyarakat yangg dilakukan oleh MPM sesungguhnya menjadi bagian integral dari dakwah persyarikatan Muhammadiyah. Maka, aktivitas tersebut kudu dilakukan secara berjamaah dan saling menguatkan agar bisa mencapai hasil yangg maksimal.

Dari hasil sharing yangg dilakukan, diketahui bahwa beragam persoalan pada sektor komoditas pertanian dan nelayan tetap cukup kompleks. Mulai dari kesiapan bibit unggul, strategi produksi, diversifikasi hasil panen, akses pemasaran sampai dengan monopoli tengkulak.

Oleh karena itu, aktivitas pemberdayaan masyarakat yangg dilakukan oleh MPM diharapkan bisa melakukan intervensi sampai pada tahap pembelaan izin agar lebih memberikan pengaruh keadilan bagi golongan sosial periferial.

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id