JEMBER, PIJARNEWS.ID – Migrant Care Jember memperluas kerja sama dengan sejumlah pemerintah desa di Kabupaten Jember guna mensosialisasikan tata kelola migrasi kondusif bagi pekerja migran Indonesia (PMI) pada Senin (23/12/2024).
Kegiatan yangg dikemas dalam corak Focus Group Diacussion (FGD) tersebut diikuti sejumlah kepala desa, perangkat desa, perwakilan PMI purna, pusat pelayanan terpadu (PPT) Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) dan tenaga mahir pemberdayaan masyarakat.
Mereka berbincang mengenai sosialisasi migrasi kondusif dengan persoalan yangg dihadapi di masing-masing desa yangg tidak sama.
“Kami berupaya memperluas jangkauan kerja sama dengan pemerintah desa dengan angan semakin banyak desa yangg menerapkan tata kelola migrasi aman, adil, dan inklusi, serta memastikan hak-hak bagi pekerja migran dan personil keluarganya,” ujar Koordinator Migrant Care Jember Bambang Teguh Karyanto.
Menurutnya, Migrant Care Jember sejak tahun 2017 telah memberikan pendampingan kepada golongan Desbumi yangg tersebar di tujuh desa, ialah Desa Sidomulyo, Wonoasri, Sabrang, Ambulu, Dukuhdempok, Balung Lor, dan Desa Bagorejo.
“Kami mau memperluas kerja sama itu dengan lima desa lain untuk bisa mendorong terbentuknya Desbumi, ialah Desa Sidomukti, Seputih, Kemuningsari Kidul, Puger Kulon, dan Glundengan,” jelasnya sebagaimana dikutip oleh Antara.
Sebelum memilih lima desa itu, pihaknya telah melakukan asesmen terlebih dulu untuk mengetahui komitmen dan kesungguhan perangkat desa mengenai rumor pelindungan pekerja migran agar mempunyai visi dan misi yangg sama dengan Migrant Care.
“Kegiatan pendampingan oleh Migrant Care Jember selama ini mencakup proses peningkatan kapasitas, pemberdayaan ekonomi produktif bagi personil golongan Desbumi, jasa migrasi aman, dan lain sebagainya,” katanya.
Ia menjelaskan pihaknya melakukan kerja sama dengan pihak desa, lantaran desa menjadi garda terdepan dalam proses mitigasi tentang migrasi yangg kondusif dan sejumlah persoalan yangg dihadapi oleh pekerja migran.
“Kami juga mau membujuk para pihak untuk kerja kerjasama dalam menjawab banyak persoalan yangg dihadapi oleh desa dan pekerja migran dengan masalah yangg kompleks,” ujarnya.
Ia mengatakan aktivitas FGD itu juga bermaksud untuk mengetahui dinamika, masalah dan tantangan pekerja migran Indonesia dan keluarganya, terbentuknya kerja berbareng antara Migrant Care Jember dan pemerintah desa terhadap rumor dan hak-hak yangg berangkaian dengan pekerja migran dan keluarganya.
Dalam FGD tersebut, sejumlah kepala desa memaparkan bahwa banyak penduduk desanya yangg bekerja ke luar negeri dengan langkah sembunyi-sembunyi, sehingga tidak terdata di desa sebagai pekerja migran Indonesia dan ketika ada persoalan di negara tujuan, desa yangg terdampak untuk mengurus banyak perihal mengenai kepulangan pekerja migran yangg tidak sesuai prosedur tersebut.
10 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·