Meriah, Inilah Makna Rahayu Sagung Dumadi Dalam Acara Padusan Umbul Kemanten Desa Sidowayah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

Sieradmu.com Klaten – Suasana berbeda nampak di area wisata air umubul doyo dan umbul kemanten, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025).

Iring-iringan pasukan bergodo melangkah masuk gapuro wisata, dibelakangnya Kepala Desa, Perangkat, BPD, Ketua RW dan RT, Direksi BUMDES  dan lainnya.  Dengan  menggunakan surjan merah, kain bledak mereka melaksanakan ritual suci siraman sepasang pengantin dan pengambilan tirto wening dengan mengunakan kendi.

Kegiatan ini juga dihadiri sekretaris kecamatan Polanharjo, Polsek, Koramil dan Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten.

Setelah  pengambilan air wening selesai, dua penari gambyong tampil diatas panggung di umbul doyo dan umbul manten sebelum iring iringan kembali menuju joglo pendopo wisata setempat untuk dibacakan angan syukur atas rejeki yangg melimpah dari adanya dua mata air yangg memberikan penghidupan bagi masyarakat desa Sidowayah dan sekitarnya.

Setelah prosesi kirab dan pembacaan angan syukur selesai rangkaian aktivitas Padusan di Umbul Doyo dan Umbul Manten dilanjutkan pentas seni di dalam obyek wisata dengan menghadirkan beragam kreasi seni dari penduduk setempat seperti hadroh, seni tari dan kesenian jaranan oleh rayon satya wiguna. Rangkaian aktivitas padusan ini diakhiri dengan rebutan dua gunungan hasil bumi oleh ratusan penduduk yangg memadati wisata

“Tema padusan kali ini adalah rahayu sagung dumadi, sebuah ungkapan kemauan agar masyarakat selalu dalam keadaan rahayu, selamat, Widodo, lestari demi kepentingan masyarakat, lantaran bagi kami kebahagiaan yangg asasi adalah ketika kita dapat memberikan kebahagiaan kepada yangg lain”,kata Kepala Desa Sidowayah, Mujahid Jaryanto,  inisiator aktivitas padusan di umbul doya dan umbul manten.

Dijelaskan prosesi pengambilan air wening dikandung maksud sebagai bentuk syukur atas hidayah air dari dua mata air yangg memberikan faedah bagi 17000 orang, harapannya dua mata air tersebut bisa lestari sepanjang jaman dan siraman sepasang pengantin ini merupakan lambang sejarah.

“Sejarah mencatat nama umbul kemanten ini diambil konon ada sepasang temanten yangg sedang mandi di umbul tersebut”jelasnya.

Mujahid menerangkan aktivitas padusan ini sekaligus sebagai pertanda kesiapan pengelola obyek wisata air di Desa Sidowayah dalam menyambut kehadiran visitor yangg bakal melakukan tradisi padusan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1446 hijriyah ini. Pihak pengelola telah melakukan antisipasi kenaikan visitor dalam momen tersebut.

“Jika dulu pada H-1 puasa pengelola sampai memberlakukan buka tutup lantaran banyaknya visitor yangg datang, kami sudah menambah akomodasi joglo dan resti di umbul manten serta ekspansi letak outbond di wisata siblarak, harapannya kelak tidak buka tutup lagi dan menampung seluruh visitor yangg membludak”,terangnya.

Kegiatan yangg diselenggarakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sinergi, Pemerintah Desa Sidowayah dan perwakilan mahasiswa KKN ini mendapatkan apresiasi dari para visitor yangg datang menyaksikan seluruh rangkaian aktivitas padusan.


-->
Sumber sieradmu.com
sieradmu.com