MENGAMBIL ‘IBRAH DARI PERISTIWA GERHANA MATAHARI - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

(Disampaikan dalam Khutbah Gerhana Matahari, Kamis – 29 Ramadhan 1444 H./20 April 2023 M., di Masjid Ngadisuryan, Kelurahan Patehan, Kemantren Kraton, Yogyakarta)

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah.

Marilah kita berama-sama meningkatkan keagamaan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa, ialah bersikap istiqamah dalam mengerjakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan yangg demikian, mudah-mudahan kita bakal menjadi umat yangg terbaik dan unggul serta mendapat ridha Allah SWT.

Kejadian eklips mentari menunjukkan kepada kita gimana pun kejadian itu, sehebatan apa pun, semuanya berada pengarahan dan perintah Allah, Betapa malangnya, sekiranya ada umat manusia yangg menjadikan matahari, bulan dan sesuatu selain Allah sebagai Tuhan yangg disembah akibat terpesona dengan kehebatannya yangg tidak seberapa dibandingkan dengan kehebatan kekuasaan dan kebesaran Allah, sehingga mereka kandas memahami bahwa adanya kuasa yangg lebih dahsyat yangg menciptakan setiap sesuatu yangg mereka kagumi selama ini, yaitu: Allah nan Maha Esa. Begitu juga bagi umat manusia yangg hanya bisa merasakan gimana hebatnya pergerakan matahari, bulan dan benda-benda angkasa yangg lain di atas landasan orbitnya tanpa berlakunya perlanggaran antara satu sama lain, namun kandas untuk memahami keberadaan Allah yangg mengatur segala pergerakan tersebut. Inilah antara lain kelemahan logika manusia yangg terbatas kemampuannya, di mana tanpa pedoman hidayah dan taufiq Allah, manusia tidak bisa mengenali Allah, Sang Pencipta dan Pemelihara Alam semesta, meskipun telah mengagumi alam ciptaanNya.

Allah befirman dalam QS Yâsîn, 36: 38-40:

“Dan mentari melangkah di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yangg Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yangg terakhir) Kembalilah Dia sebagai corak tandan yangg tua. Tidaklah mungkin bagi mentari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing- masing beredar pada garis edarnya.”

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah.

Kejadian eklips matahari, bukanlah merupakan suatu tanda bakal timbulnya suatu kejadian yangg asing dan mengkhawatirkan, sebaliknya dia menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah. Kejadian eklips juga bukanlah disebabkan oleh kematian alias kelahiran seseorang, sebagaimana teguran Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam terhadap para sahabat yangg menciptakan pelbagai pengandaian tentang kejadian eklips mentari alias bulan yangg berlaku, bertepatan dengan hari kewafatan salah seorang putera Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, Ibrahim.

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya mentari dan bulan adalah dua bukti dari tanda-tanda kebesaran Allah Ta’âlâ. Kedua-duanya tidak bakal terjadi lantaran kematian alias hidupnya seseorang. Maka andaikan Anda memandang eklips keduanya itu maka berdoalah kepada Allah dan dirikanlah shalat sehingga hilangnya tanda eklips (darimu)” (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Mughirah bin Syu’bah r.a.)

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah.

Apabila terjadi peristiwa gerhana, termasuk eklips mentari pada waktu pagi menjelang siang hari ini, kita — sebagai umat Islam — dianjurkan oleh Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam agar bersegera untuk melakukan aktivitas yangg mengandung kebaikan seperti: berdoa, berdzikir, shalat, bertakbir, bersedekah dan beristighfar. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam:

“Sesungguhnya mentari dan bulan adalah dua bukti dari tanda-tanda kebesaran Allah Ta’âlâ di mana kedua-duanya tidak bakal eklips lantaran kematian alias hidupnya seseorang. Maka andaikan Anda memandang eklips itu maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, dirikanlah shalat dan bersedekahlah …” (Hadits Riwayat Al-Bukhari dari ‘Aisyah r.a.)

Di samping itu, marilah kita melakukan aktivitas yangg mengandung kebaikan dan menghindari perkara-perkara mungkar dan maksiat serta perbuatan syirik yangg berseberangan dengan aliran kepercayaan Islam. Dan kita pin berharap, mudah-mudahan kejadian eklips mentari ini bakal menimbulkan keinsafan, menambah serta menguatkan lagi keagamaan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanâhu Wa Ta’âlâ.

Allah SWT befirman dalam QS Âli ‘Imrân, 3: 190 – 191,

“Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi dan pada pertukuran malam dan siang, ada tanda-tanda kekuasaan, kebijaksanaan dan keluasan rahmat Allah bagi orang-orang yangg berakal: ialah orang-orang yangg menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berebahan mengiring dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi sembari berkata: Wahai Tuhan kami! Tidaklah engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari balasan neraka.”

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah.

Pernah suatu masa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam terus melakukan shalat sunat andaikan berlakunya eklips dengan referensi yangg panjang dalam keadaan seolah-olah seperti bakal bertindak kiamat. Ini semua, mengajarkan kepada diri kita semua agar senantiasa ‘ingat ‘kepada hari kematian kita serta hari hariakhir yangg begitu luar biasa dengan kehancuran langit dan bumi termasuk kehancuran mentari dan bulan atas kehendak Allah. Peringatan ini sewajarnya kita perbanyak, seperti terjadinya peristiwa eklips mentari pada waktu pagi menjelang siang hari ini.

Allah dalam befirman dalam QS al-Qiyâmah, 75: 6-12,

“Ia berkata: “Bilakah hari hariakhir itu?” Maka andaikan mata terbelalak (ketakutan), dan andaikan bulan telah lenyap cahayaNya, dan mentari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?” Sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.”

Peristiwa eklips matahari, sebagaimana peristiwa-peristiwa lainnya, adalan bagian dari langkah Allah menyapa dan mengingatkan diri kepadaNya, agar kita semakin sadar bakal ketergantungan kita kepadaNya, dan kemudian sadar untuk meningkatkan kualtas ibadah kita kepadaNya.

Semoga peristiwa eklips mentari pada waktu pagi menjelang siang hari ini bisa menjadi momentum yangg berharga, yangg dapat memberikan motivasi bagi diri kita untuk semakin meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ.

Âmîn Yâ Rabbal ‘Âlamîn.

-->
Sumber mediamu.id
mediamu.id