9 bulan yang lalu
Mendes PDT, Yandri Susanto
JAKARTA, PIJARNEWS.ID – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto menyebut bahwa pembuatan desa-desa tematik nantinya membikin desa-desa di Indonesia bisa berkontribusi dan menyukseskan program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sebagaimana pengarahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperkuat rantai pasok produksi bahan baku lokal yangg bisa dimanfaatkan memenuhi program MBG sehingga program ini bisa berakibat tidak hanya pada penerima makanan tetapi juga lapisan masyarakat lainnya.
“Kalau ini potensi desa ayam petelur, kita buat (desa) ayam petelur dari biaya ketahanan pangan biaya desa. Kalau ini padi, (buat desa) padi. Kalau ini (penghasil) buah melon, (kita buat desa) buah melon, jadi semua desa tematik kita buat,” ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan modul unik untuk pembuatan lebih banyak desa-desa tematik di Indonesia dengan salah satu tujuannya membangun ketahanan pangan di setiap desa.
Menurutnya, merujuk pada Permendes nomor 2 tahun 2024, biaya untuk program mendukung ketahanan pangan dianggarkan senilai Rp20 triliun untuk tahun ini. Apabila desa-desa tematik ini melangkah dengan optimal nantinya hasil produksi dari tiap desa bakal dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan bisa disalurkan untuk memenuhi MBG
“Nanti (hasil produksi desa tematik) bakal dikumpulkan oleh BUMDes alias Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMA) itu bakal diserap oleh makan siang bergizi. Kira-kira begitu skemanya nanti,” ungkapnya sebagaimana dikutip Antara.
Tiga hari sebelumnya, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengungkakan siap meluncurkan Modul Desa Tematik pada 14 Januari 2025 di Subang, Jawa Barat, dalam rangkaian memeriahkan Hari Desa yangg jatuh pada 15 Januari.
“Insya Allah dengan modul ini jejak Dana Desa tidak bakal hilang,” jelasnya.
English (US) · 
Indonesian (ID) · 