Mendes PDT; Anggaran Dana Desa 2025 Mencapai 71 Triliun - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

SEMARANG, PIJARNEWS.ID – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengungkapkan bahwa biaya desa yangg bakal dikucurkan pemerintah pada 2025 mencapai sekitar Rp. 71 triliun.

“Dana desa 2025 sebesar Rp. 71 triliun. Untuk ketahanan pangan sebesar Rp16 triliun,” ungkapnya setelah Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).

Menurutnya, sekurang-kurangnya 20 persen dari biaya desa memang dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Karena itu, Kemendes PDT sedang membikin semacam modul untuk penerapan program ketahanan pangan di desa sesuai dengan komoditas unggulannya.

“Misalkan untuk desa padi, desa jagung, termasuk desa-desa tematik yangg lain. Insya Allah sebelum tanggal 15 Januari ketika ‘kick off’ Hari Desa di mana desa tematik itu bakal kami mulai,” ucapnya.

Untuk pengawasan pemanfaatan biaya desa, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah, baik pengawasan yangg berkarakter langsung maupun tidak langsung.

“Secara langsung kami sudah MoU (meneken nota kesepahaman, Red) dengan penegak hukum, dengan kepolisian, kejaksaan, termasuk dengan pengawas daerah,” katanya sebagaimana dikutip Antara.

Selain itu, dia bakal banyak berkomunikasi alias kunjungan langsung ke desa-desa untuk memandang penerapan alias pemanfaatan biaya desa.

“Kami bakal memulai dengan unsur yangg langsung, saya sebagai Menteri Desa bakal banyak berkomunikasi, mungkin melalui Zoom alias melalui kunjungan langsung, sehingga penyimpangan biaya desa itu yangg selama ini sangat sering terjadi insya Allah bakal kami tekan seminimal mungkin,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa pengelolaan biaya desa untuk ketahanan pangan juga kudu melalui badan upaya milik wilayah (BUMD) alias lembaga ekonomi lainnya di desa agar lebih optimal.

“Tidak lagi diberikan langsung kepada orang per orang. Karena kami enggak mau biaya desa yangg 20 persen itu sekali pakai hilang. Selama ini kan dikasihkan ayam 10 ekor, ayamnya disembelih alias dijual. Dikasih kambing satu ekor, kambingnya hilang,” paparnya.

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id