Penulis: Hasto Rahtomo, M.Pd.
(Alumni S2 PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo)
Islam merupakan kepercayaan yangg Allah turunkan kepada para nabi dan Rasulnya untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk saat bekerja. Dalam perspektif Islam, bekerja dapat dikategorikan sebagai ibadah untuk mencari rezeki dari Allah SWT demi mencukupi kehidupannya. Namun, bekerja baru dapat dianggap ibadah andaikan dilakukan dengan niat ikhlas, teliti, tekun dan mempunyai etos. Etos kerja merupakan semangat, spirit, kesungguhan sehingga mempunyai daya kerja tinggi baik untuk perseorangan maupun lembaga, umat dan bangsa.
Etos kerja perspektif Islam adalah seseorang yangg menanamkan pemikiran bahwa bekerja bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga sebagai corak dari kebaikan saleh, untuk keluarga, lembaga, umat dan bangsa. Bekerja yangg baik adalah perintah Allah, bekerja adalah untuk memberikan faedah dan kontribusi, bekerja lantaran merupakan bagian dari menunaikan perintah Allah, maka kudu legal proses awalnya dan caranya hingga hasilnya.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa bekerja untuk anak dan istrinya melalui jalan yangg halal, maka bagi mereka pahala seperti orang yangg berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
Jansen Sinamo mengungkapkan konsep etos kerja menurut Islam ada tujuh yaitu:
- Kerja adalah ibadah. Bekerja merupakan bentuk alim manusia kepada perintah hukum Allah SWT. Bekerja juga termasuk sebuah pengabdian dari tugas manusia kepada Sang Pencipta. Bila prinsip ini dijadikan pedoman orang islam bakal bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari duit alias jabatan, ketenaran semata.
- Kerja adalah rahmat. Apa pun pekerjaannya, baik pendidik, pengusaha, pegawai kantor, alias apapun, adalah rahmat dari Allah SWT. Ramat adalah kesadaran pemberian kasih sayang Allah, bahwa manusia diberikan daya, kekuatan, pikiran dan pekerjaan, sebagian orang tidak bekerja bingung, banyak bekerja mengeluh, orang yangg mempunyai prinsip kerja adalah rahmat, maka dia bakal berterima kasih bahwa dia tetap diberi kesehatan, daya kekuatan Allah untuk beraktifitas. Masih diberi pekerjaan, bukan kehilangan pekerjaan.
- Kerja adalah amanah. Apapun pekerjaan pekerjaannya, itu merupakan titipan berharga, tanggung jawab yangg Allah percayakan pada kita. Karenanya, setiap umat Muslim kudu melakukan pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati, penuh tanggung jawab, dedikasi. Bukan asal-asalan, bukan asal bos senang, bukan menyerobot pekerjaan kawan dan mengaku pekerjaan yangg telah diselesaikan teman, memang sungguh-sungguh bekerja, bukan mengaku pekerjaan orang lain, sebagai pekerjaannya. Prinsip kerja adalah amanah, bahwa setiap pekerjaan merasa diawasi Allah, maka kudu dilaksanakan dengan sepenuh hati, pikiran dan tindakan agar hasilnya maksimal dan tidak mengecewakan. Selain itu, muslim kudu menjauhi tindakan tidak terpuji dalam bekerja, misalnya korupsi, dan lainnya
- Kerja adalah aktualisasi. Kerja adalah salah satu sarana untuk mencapai prinsip manusia yangg tertinggi. Meski terkadang membikin lelah, bekerja tetaplah langkah terbaik untuk mengembangkan potensi diri. Kerja adalah aktualisasi diri, adalah menyadari bahwa bekerja adalah lahan untuk berlatih pikiran, sikap dan keahlian dengan pengalaman nyata yangg kompleks, mewujudkan eksistensi dan produktifitas diri untuk meraih kemajuan diri dan lembaga. Hari ini kudu lebih baik dari hari kemarin, hari ini kudu lebih pandai dari hari kemarin. Hari ini kudu lebih beradab dari hari kemarin, esuk kudu lebih baik dari hari ini.
- Kerja adalah seni. Prinsip kerja adalah seni bakal membikin seseorang bekerja dengan emosi senang seperti halnya melakukan hobi. Setiap aktivitas kerja jika dibumbui seni, bakal dapat meningkatkan nilai harga, guna dan manfaatnya hasil karyanya berlipat ganda. Contohnya Edward V Appleton, seorang fisikawan peraih nobel. Dia mengaku, rahasia keberhasilannya meraih penghargaan sains paling begengsi adalah disebabkan lantaran bisa menikmati, mensyukuri pekerjaannya dan melakukan dengan seni dan cinta, sehingga hasilnya luar biasa.
- Kerja adalah kehormatan. sekecil apa pun pekerjaan, itu adalah sebuah kehormatan. Jika bisa melakukan pekerjaan dengan baik, kehormatan lain yangg lebih besar bakal datang menghampiri. Bila sukses menunaikan pekerjaan yangg diamanahkan kepada kita, niscaya bakal membawa kehormatan, kepercayaan dan penghargaan pada tahap berikutnya. Prinsip ini bakal menjadikan orang terus-menerus memberikan karya terbaik, terus melakukan baik biar Allah dan sesama manusia yangg bakal menilai dan membalas dengan kebaikan pula. Sebagaimana janji Allah, peralatan siapa melakukan baik, maka kebaikan itu untuk dirinya sendiri, peralatan siapa melakukan keburukan, maka keburukan itu untuk dirinya sendiri.
- Kerja adalah pelayanan. Manusia bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga untuk melayani orang lain. Oleh lantaran itu, bekerja kudu dilakukan dengan standar tinggi dan penuh kerendahan hati. Bersedia berkorban, untuk melayani siapapun dengan rendah hati, dengan penuh semangat, dengan ramah dan simpati. Seorang yangg berpendirian kerja adalah pelayanan, maka tidak bakal memandang rendah pekerjaan orang lain, pekerjaan orang lain, sehingga jika sebagai tenaga kerja dia bakal santun kepada ketua dan siapa saja. Bila jadi ketua dia bakal berperilaku santun, melakukan baik kepada sesama manusia, termasuk kepada orang-orang yangg bekerja kepadanya, alias mitra kerjanya.
Muslim yangg tangguh, bakal menjadikan prinsip etos kerja muslim ini, sebagai prinsip hidup. Pegangan hidup, dalam beraktivitas, sehingga berbobot ibadah menurut Allah, dan menghasilkan karya, kemajuan yangg besar, lantaran didasari prinsip-prinsip etos kerja yangg luar biasa. Semoga kita semua dapat menerapkan dalam kehidupan pribadi, keluarga, lembaga alias lembaga kita berada ataupun di manasaja dan kapan saja.
*Penulis: Hasto Rahtomo, M.Pd.
(Alumni S2 PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo)
2 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·