MDMC Gelar Kaji Buku Sudibyo Markus: Universalitas Jadi Arah Kerja Kemanusiaan yang Melintas Batas - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Buku Dunia Barat dan Islam: Visi Ulang Kemanusiaan karangan Dr. (HC) Sudibyo Markus, MBA. jenis kedua menjadi wadah obrolan berbareng Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk membuka gorden pemahaman mengenai kepentingan kemanusiaan dan perdamaian agar terciptanya toleransi persaudaraan dan penolakan terhadap radikalisme atas nama agama.

Karya ini dibuat tidak hanya sebagai pengembangan literatur, namun juga berorientasi pada pemaknaan terhadap hubungan kemanusiaan yangg lebih harmonis. Secara khusus, tujuan digelarnya obrolan ini adalah pencermatan sekaligus pengayaan berbareng kitab ini serta mengkaji rencana penyusunan kitab telaah fikih kemanusiaan yangg sangat berangkaian satu sama lain.

Sudibyo menyebut bahwa kitab tersebut dilatarbelakangi oleh tiga kritikal poin, ialah konsili vatikan yangg saat ini telah mengakui adanya universalitas kemanusiaan, adanya kalimatun sawwa’ alias common word dimana dalam konsep kemanusiaan ditemukan kesamaan antar kepercayaan tentang menghargai sesama manusia dan kepercayaan pada tuhan.

Terakhir ada pada momen ketika Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mendapatkan penghargaan Zayed Award dari Human Fraternity, Abu Dhabi yangg mendeklarasikan tentang persatuan kemanusiaan antar kepercayaan meski membawa gerbong visi yangg berbeda.

“Pelayanan kemanusiaan saat ini menyempit dan situasinya semakin sulit, banyak relawan yangg terbunuh di Gaza. Kedepan ancaman kemanusiaan bakal menjadi tidak mudah ditambah dengan adanya substantif etnis dan climate change. Ini jadi argumen membikin visi ulang universalitas kemanusiaan itu perlu dibawa,” jelas Sudibyo.

Paparan disambut oleh Rahmawati Husein, Dewan Pakar MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengkritisi sekaligus mengembangkan lebih jauh tujuan dari universalitas kemanusiaan.

Baca Juga: Fikih Difabel: Perspektif Keadilan dan Kemanusiaan dalam Islam  

“Ketika saya merefleksikan visi ulang kemanusiaan, jika mendasarkan pada kitab ini adalah rekonsiliasi antara Kristen dan Islam, bahwa kepercayaan itu menjadi jalan. Tidak hanya berakhir pada common word tapi menjadi common world, to share and collaborate, not to compete but to complementary,” imbuh Rahmawati.

Common world ini dimaknai sebagai pengaplikasian “berbagi” dan “kerja kolaborasi” yangg saat ini sudah diwujudkan oleh Muhammadiyah melalui pembentukan Humanitarian Forum Indonesia (HFI) sebagai forum yangg mewadahi lembaga lintas kepercayaan dalam kerja-kerja kemanusiaan.

Dalam obrolan juga dijelaskan gimana arah kajian kitab bagi pengembangan visi Ulang Kemanusiaan Universal Muhammadiyah lampau gimana kaitannya dengan Fikih Kemanusiaan melalui pandangan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Kombinasi keduanya juga mencoba untuk mendefinisikan universalitas kemanusiaan secara luas dari pandangan lintas agama.

Adapun aktivitas dilaksanakan di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro, Yogyakarta dengan peserta obrolan dari MDMC DI. Yogyakarta, Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) PP Aisyiyah, MDMC Jawa Tengah, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah dan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, Yakkum Emergency Unit (YEU), PSMB UPN Yogyakarta, Pujiono Centre, serta praktisi kebencanaan. (MDMC/Azza)-sa

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id