7 bulan yang lalu
Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengadakan Seminar dan Lokakarya Nasional (Semiloknas) pada (27/2/25) secara hybrid di Aula Lantai 6 PP Muhammadiyah, Jakarta dan melalui Zoom Meeting.
Kegiatan ini menjadi bagian dari Kick Off Pilot Project Sistem Perkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (SPI) 2025.
PP IPM mengundang seluruh Pimpinan Wilayah IPM se-Indonesia datang dalam agenda ini. Tujuannya untuk menyamakan visi dan misi reformasi perkaderan di tubuh IPM.
Ghanis Khoirun Nisa, Ketua Bidang Perkaderan PP IPM menjelaskan bahwa SPI 2025 ini dirancang untuk merespons perubahan zaman.
“Tentu, ini menjadi ikhtiar kami untuk merespons isu-isu perkaderan yangg semakin kompleks. Sehingga, perkaderan IPM tidak hanya mencetak aktivis, tetapi juga pemimpin-pemimpin muda di masa depan,” jelasnya.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa pemateri, antara lain Syahrul Ramadhan dengan materi “Teologi Al Insyirah” dan Yusuf Yanuri dengan materi “Quo Vadis SPI IPM”.
Selain itu, terdapat agenda Lokakarya SPI Putih yangg diisi dengan pengantar, penyampaian feedback, tanggapan balik, serta pendaftaran dan pengesahan proyek percontohan.
Baca Juga: Mengendalikan Stres Agar Tidak Berlanjut
“Kami sangat berbahagia dengan adanya rencana investasi kader untuk jangka panjang ini. Ini menjadi salah satu ikhtiar Muhammadiyah dalam mencetak generasi terbaik. Kehadiran majelis merupakan komitmen yangg kuat untuk reformasi kaderisasi di Muhammadiyah” tutur Gufron Amirullah, Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal (PNF) PP Muhammadiyah.
“Kick off ini krusial agar ketua IPM semua jenjang dapat membaca, melaksanakan, dan memberikan masukan dari SPI 2025. Sehingga, SPI ini betul-betul matang ketika diimplementasikan secara nasional,” ujar Riandy Prawita, Ketua Umum PP IPM.
Ia berambisi dari aktivitas ini bisa terbentuk pemahaman yangg lebih matang mengenai Reformasi Perkaderan/SPI di kalangan ketua IPM.
Semiloknas 2 danKick Off Pilot Project SPI 2025 bermaksud untuk mengkaji lebih dalam konsep Reformasi Perkaderan/SPI dan menguatkan pemahaman ketua mengenai penerapan reformasi ini.
Selain itu bermaksud untuk menyusun langkah strategis dalam penerapan Pilot Project SPI 2025 di beragam tingkat kepemimpinan IPM sekaligus membangun komitmen ketua IPM dalam mengawal Reformasi Perkaderan agar dapat diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
“Pilot Project SPI 2025 bakal melangkah dari Februari hingga Agustus 2025,” tutup Ghanis. (Hendra Apriyadi)-sa
English (US) · 
Indonesian (ID) · 