Mahasiswa UNIMMA Ciptakan Model Pembelajaran Inklusif: ABK Belajar Hitung Sambil Berwirausaha - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

PWMJATENG.COM, Magelang – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menciptakan penemuan pembelajaran inklusif yangg unik bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), mereka mengembangkan Entrepreneurship Integrated Numeracy Learning alias pembelajaran numerasi berbasis wirausaha untuk meningkatkan keahlian berbilang dan kemandirian ABK.

Program berjudul “Optimalisasi Rumah Belajar Anak Hebat melalui Entrepreneurship Integrated Numeracy Learning bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)” ini dilaksanakan sejak Juli hingga Oktober di Rumah Belajar Anak Hebat, Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Tim mahasiswa terdiri atas Najla sebagai ketua, berbareng Rizqiana Rahmasari, Enggar Adhi Permana, Uswatun Siti Afizah, dan Dwi Royyand Firdaus, seluruhnya berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Najla menjelaskan bahwa program tersebut dirancang untuk mengembangkan keahlian numerasi sekaligus keahlian kewirausahaan melalui metode pembelajaran yangg aplikatif dan inklusif.
“Sebanyak 14 siswa ABK dengan ragam kebutuhan seperti down syndrome, ADHD, tuna rungu, dan tunadaksa ikut serta secara aktif. Melalui aktivitas ini, mereka membuktikan bahwa ABK mempunyai potensi kemandirian jika diberi kesempatan belajar sesuai konteks kehidupan nyata,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, kerjasama antara mahasiswa dan pembimbing mitra diwujudkan melalui beragam kegiatan. Mulai dari Focus Group Discussion (FGD), training guru, asesmen diagnostik, hingga pendampingan numerasi dan praktik kewirausahaan. Kegiatan wirausaha dilakukan dengan budidaya jamur tiram serta pembuatan telur asin sebagai sarana belajar berbilang dan mengenal konsep nomor secara konkret.

Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!

“Anak-anak tidak hanya belajar menghitung, tetapi juga memahami proses produksi, pengemasan, dan langkah sederhana memasarkan hasilnya,” tutur Najla.

Tak hanya melibatkan siswa dan guru, program ini juga menggandeng orang tua serta masyarakat. Melalui aktivitas sosialisasi pendidikan inklusif, kesadaran publik terhadap potensi ABK meningkat signifikan. Respons positif datang dari beragam pihak yangg menilai aktivitas ini memberi angan baru bagi pendidikan anak berkebutuhan unik di wilayah tersebut.

Sebagai bentuk keberlanjutan, tim PKM-PM UNIMMA menyerahkan hibah sarana pembelajaran pada Jumat (3/10). Bantuan tersebut meliputi media visual, perangkat bantu numerasi, serta perlengkapan praktik kewirausahaan untuk digunakan secara berkepanjangan oleh pembimbing mitra di Rumah Belajar Anak Hebat.

Dosen pembimbing PKM-PM, Agrissto Bintang Aji Pradana, menuturkan bahwa program ini bakal dilaporkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang sebagai corak usulan pengembangan Unit Layanan Disabilitas Berbasis Masyarakat.

“Program ini diharapkan menjadi model pembelajaran inklusif berbasis entrepreneurship-integrated numeracy yangg bisa direplikasi di sekolah maupun organisasi lain di Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, sinergi antara mahasiswa, dosen, dan organisasi menjadi bukti komitmen UNIMMA dalam menghadirkan penemuan pembelajaran yangg berorientasi pada pemberdayaan. “Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya mengasah kompetensi akademik, tetapi juga berkontribusi langsung dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing golongan rentan,” tambahnya.

Kontributor : Arina
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Jumlah Pengunjung : 71

-->
Sumber pwmjateng.com
pwmjateng.com