Yogyakarta, 2 September 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya manajemen waktu, SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta mengadakan aktivitas pengarahan golongan dengan menggunakan teknik experiential learning. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Afrida Rahma Fauziah, mahasiswa PPG UAD, di bawah pengarahan Ibu Siti Muyana, M.Pd., selaku pengajar pembimbing lapangan.
Kegiatan yangg mulai berjalan pada tanggal 2 September 2024 ini menghadirkan konsep unik dalam membantu siswa memahami dan mengatur prioritas waktu mereka. Afrida menggunakan media batu, kerikil, dan pasir sebagai perangkat peraga yangg menggambarkan manajemen waktu secara visual dan praktis.
“Penggunaan metode ini, siswa dapat memandang langsung gimana waktu mereka terpakai dalam beragam aktivitas sehari-hari,” ujar Afrida kepada wartawan. Ia menjelaskan bahwa media batu, kerikil, dan pasir membantu siswa untuk secara konkret memahami konsep prioritas dalam manajemen waktu.
Program pengarahan golongan ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan empat pertemuan, masing-masing menggunakan media yangg berbeda. Pada siklus pertama, Afrida menggunakan teknik experiential learning dengan media batu, kerikil, dan pasir. Metode ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai pentingnya mengatur prioritas dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa diberikan wadah kosong dan diberikan intruksi untuk membikin strategi agar batu besar, kerikil, dan pasir dapat masuk semua dalam wadah kosong. Aktivitas ini menggambarkan pentingnya menempatkan hal-hal besar dan mendesak sebagai prioritas utama.
Peserta didik diharapkan dapat memahami bahwa batu besar mewakili hal-hal yangg paling krusial dan mendesak dalam kehidupan mereka, seperti tugas sekolah alias aktivitas ibadah. Kerikil mewakili hal-hal yangg krusial namun tidak mendesak, seperti kegemaran alias aktivitas ekstrakurikuler. Sementara pasir melambangkan hal-hal mini dan kurang krusial yangg seringkali mengisi waktu mereka tanpa mereka sadari, seperti bermain media sosial alias menonton televisi.
“Siswa seringkali terjebak dalam aktivitas yangg kurang krusial (pasir) dan mengabaikan hal-hal yangg lebih krusial (batu). Kegiatan ini membantu mereka menyadari pentingnya menetapkan prioritas dan membikin keputusan yangg tepat dalam mengatur waktu sehari-hari,” jelas Afrida.
Pada siklus kedua, media yangg digunakan semakin beragam seperti media digital berupa Google Site dengan website CounselorConnect yangg dirancang oleh Afrida untuk menunjang jasa pengarahan dan konseling. Media digital ini dirancang untuk memperkaya pemahaman siswa melalui pendekatan yangg lebih interaktif dan modern. Tak hanya itu, siswa diminta untuk membikin alias merancang “Jam Pribadiku”.
Dalam aktivitas ini, mereka menggambar dan merancang agenda harian yangg disesuaikan dengan prioritas dan tujuan masing-masing. Kegiatan ini menekankan pada pentingnya visualisasi waktu dan memotivasi siswa untuk lebih teratur dalam aktivitas sehari-hari.
Kegiatan pengarahan golongan ini diakhiri dengan refleksi bersama, di mana siswa berbagi pengalaman mereka dalam menerapkan teknik ini dalam kehidupan sehari-hari. Mereka diajak untuk merenungkan kembali gimana mereka dapat mengatur waktu dengan lebih baik di masa mendatang.
“Saya merasa aktivitas ini sangat bermanfaat. Saya bisa memandang sendiri gimana saya sering menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yangg tidak penting,” ujar salah satu siswa, Kanza, dengan antusias.
Dengan adanya aktivitas ini, diharapkan siswa SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta dapat lebih bijak dalam mengatur waktu dan mengembangkan keahlian manajemen waktu yangg efektif, yangg bakal sangat berfaedah bagi kehidupan mereka di masa depan.
English (US) ·
Indonesian (ID) ·