Kegiatan dengan tema “Memperkuat Kapasitas LRB-MDMC & AUM se-Kalimantan” ini fokus pada penguatan organisasi MDMC dan penerapan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
WARTAMU.ID, Banjarmasin – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, didukung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, menggelar Pelatihan Manajemen Bencana pada 24–27 September 2025 di Swiss-Belhotel Borneo, Banjarmasin.
Kegiatan dengan tema “Memperkuat Kapasitas LRB-MDMC & AUM se-Kalimantan” ini fokus pada penguatan organisasi MDMC dan penerapan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Pelatihan diikuti 75 peserta yang terdiri dari perwakilan LRB-MDMC wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan masing-masing 10 orang, serta 25 guru sekolah dasar di Banjarmasin.
Pelatihan location ini dijadwalkan dibuka langsung oleh Ketua LRB-MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T., pada Kamis (25/9). Pemateri berasal dari MDMC Pusat, antara lain Naibul Umam Eko Sakti, M.Si. (Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah) dan Budi Santoso, S.Psi., M.K.M. (Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah).
Suasana Hangat di Hari Pertama
Pada hari pertama (24/9), peserta mengikuti sesi perkenalan, kontrak belajar, dan pengantar bimtek yang dipandu oleh Budi Santoso. Suasana dibuat ceria dengan ajakan “Tepuk Semangat Dang Ding Dung” yang diikuti seluruh peserta.
Budi juga mengajak peserta melakukan simulasi gempa sederhana, yakni jongkok sambil melindungi kepala dengan kedua tangan, untuk menanamkan kesiapsiagaan sejak awal.
Materi Terstruktur Empat Hari
Hari kedua (25/9), peserta akan dibagi ke dalam dua kelas. Kelas A untuk anggota MDMC membahas Kajian SWOT Organisasi LRB Wilayah, kendala dan tantangan, serta pembagian peran dalam struktur organisasi. Kelas B diikuti guru-guru sekolah dasar yang fokus pada materi Bencana dan Dampaknya bagi Satuan Pendidikan serta kebijakan PRB melalui SPAB.
Hari ketiga (26/9), kelas digabung untuk membahas risiko bencana partisipatif di sekolah, penyusunan Rencana Aksi Komunitas Pendidikan, hingga pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah.
Adapun hari keempat (27/9), schedule pelatihan mencakup penyusunan rencana simulasi penanggulangan bencana di sekolah, pembuatan laporan, serta monitoring dan evaluasi SPAB.
Agenda Rakernas 2026
Selain pelatihan, Budi Santoso juga menyampaikan informasi rencana Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MDMC pada Juli 2026 di Asrama Haji Yogyakarta. Rakernas tersebut akan menampilkan pameran dokumentasi kegiatan LRB-MDMC Wilayah serta presentasi pencapaian program.
“Diharapkan rekan-rekan bisa nabung dari sekarang biar bisa berangkat semua ke rakernas di Yogya nanti,” canda Budi yang disambut tawa para peserta.
Dengan adanya pelatihan ini, LRB-MDMC berharap kapasitas kader dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kalimantan semakin meningkat, sehingga dapat memperkuat jejaring mitigasi bencana di sekolah maupun masyarakat.
Dibaca: 5,217
1 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·