Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia Tetapkan Kelurahan Winongo Sebagai Percontohan Program Desa Sensor Mandiri - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

MADIUN, PIJARNEWS.ID – Kelurahan Winongo, Kota Madiun, Jawa Timur, ditetapkan sebagai wilayah proyek percontohan penyelenggaraan program lanjutan Desa Sensor Mandiri yangg digagas oleh Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia (RI).

Sekretaris Daerah Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto pada Kamis (22/8/2024) mengatakan sebelumnya Kelurahan Winongo telah ditunjuk menjadi wilayah proyek percontohan penyelenggaraan program Desa Sensor Mandiri pada tahun 2022 di Kota Madiun.

“Untuk memperluas pemahaman dan penerapan sistem lanjutan sensor berdikari di tingkat desa tersebut, maka digelar aktivitas berjudul Training of Trainers dengan tema Budayakan Sensor Mandiri untuk Literasi Tontonan yangg Lebih Baik,” ujarnya.

Menurutnya, program tersebut bermaksud untuk memberdayakan penduduk melalui pengetahuan tentang pengelompokkan umur dan teknik pembuatan konten yangg baik.

“Dengan memahami pengelompokkan umur, masyarakat dapat memilih movie yangg tepat untuk beragam usia. Selain itu, keahlian dalam pembuatan konten membantu memastikan bahwa info yangg disebarluaskan sesuai dengan etika dan kualitas yangg diinginkan. Harapannya dapat lebih mendorong produksi konten yangg sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai lokal,” jelasnya.

Sekretaris Komisi III LSF RI Mukayat Al Amin mengungkapkan bahwa program Desa Sensor Mandiri digagas untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat agar secara berdikari dapat memilah dan memilih tontonan sesuai dengan penggolongan usia.

Pengetahuan itu krusial untuk membantu masyarakat dalam menciptakan dan memilih konten yangg sesuai dengan standar dan nilai lokal.

“Dengan pemahaman yangg baik mengenai pengelompokkan umur dan pembuatan konten, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih dan membikin tontonan yangg berkualitas,” ungkapnya sebagaimana dikutip Antara.

Sebelumnya, Kota Madiun dipilih menjadi wilayah percontohan program Desa Sensor Madiun lantaran kemajuan digitalisasi di Kota Madiun dalam bagian komunikasi dan informasi, apalagi Kota Madiun mempunyai program WiFi cuma-cuma lebih dari 3.000 titik.

Kondisi tersebut sangat memungkinkan masyarakatnya bisa menonton apapun menggunakan jaringan internet dengan sangat mudah. Karenanya, kemudahan tersebut perlu diberi pembekalan, karena dikhawatirkan dapat berakibat negatif.

Dengan aktivitas budaya sensor berdikari itu diharapkan dapat menekan akibat negatif dari tontonan alias info hoaks di masyarakat. Serta membujuk masyarakat menyebarkan info baik sekaligus memberikan literasi kepada khalayak agar bisa memilah dan memilih tontonan sesuai pengelompokkan usia.

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id