Lazismu Tuntaskan Save Our School Pascagempa Bandung, Ruang Kelas Baru SMP Muhammadiyah 3 Kertasari Kembali Diresmikan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Pasca-gempa pada September 2024, SMP Muhammadiyah 3 Kertasari, Neglasari, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung mengalami kerusakan cukup serius.

Lembaga Amil, Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bergerak sigap melakukan tanggap darurat berbareng penduduk setempat.

Kemudian pada November 2024, dipimpin langsung Hilman Latief, Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Lazismu serta MDMC melakukan asesmen untuk agenda selanjutnya ialah rekonstruksi.

Seiring dengan program Indonesia Siaga, Tim Terpadu Rehab Rekon Gempa Kertasari dibentuk di bawah komando Zaini Abdul Malik dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat. Dalam perjalanan proses rekonstruksi itu lampau dilakukan peletakan batu pertama pada 31 November 2024.

Pada Selasa (25/2/25), melalui pilar program pendidikan ialah Save Our School, SMP Muhammadiyah 3 Kertasari digelar peresmian sebagai tanda sekolah itu telah kembali berdiri dan layak untuk aktivitas belajar mengajar.

Peresmian tersebut dilakukan oleh Fajar Riza Ul Haq, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), berbareng dengan Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais, Iu Rusliana Sekretaris PWM, Direktur Utama Lazismu Pusat Ibnu Tsani, dan Ali Sakib Wakil Bupati Kabupaten Bandung.

Disaksikan tamu undangan dan ketua wilayah muhammadiyah setempat dan jajarannya serta pemangku kepentingan, aktivitas peresmian melangkah lancar dan sukses dengan ditandatanganinya prasasti oleh  Wamendikdasmen.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais dalam sambutannya mengatakan sekolah ini dulu runtuh, lantaran sangat membahayakan maka kudu dirobohkan untuk direkonstruksi.

“Bersama PWM Jabar dan berkoordinasi dengan Pimpinan Daerah dan Cabang Muhammadiyah, akhirnya Lazismu  secara terpadu menyusun agenda dan proposal untuk memperbaiki SMP Muhammadiyah 3,” ujarnya.

Tanpa support semua pihak, tentu pembangunan kembali sekolah ini tidak bakal terwujud. Mujadid Rais menambahkan bahwa ini adalah DNA Muhammadiyah, jiwa persyarikatan untuk memberikan yangg terbaik dan seluas-luasnya kepada masyarakat apapun latar belakangnya.

Baca Juga: Bencana Banjir Mengancam: Sebuah Upaya Mitigasi 

“Alhamdulillah sekolah ini kembali bisa dimanfaatkan dengan semestinya. Mewakili Lazismu, saya mengucapkan terima kasih kepada Wamen dan Wakil Bupati yangg berkenan datang dalam peresmian ini. Semoga dengan ruang belajar mengajar yangg baru juga mendapat support dari para pihak agar adik-adik kembali belajar dengan nyaman,” pungkasnya.

Terima kasih juga disampaikan kepada Lazismu Wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bangka Belitung yangg turut datang dan mendukung sejalan dengan berjalannya program ini sampai dengan sekolah ini bisa diresmikan bersama.

Termasuk Kantor Layanan Lazismu di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Sukabumi yangg berkontribusi serta mitra perbankan Lazismu BCA Syariah dan BTN Syariah atas dukungannya terhadap program pendidikan di Lazismu.

Dalam kesempatan itu juga, Sekretaris PWM Jabar, Iu Rusliana turut mengucapkan terima kasih atas support semua pihak.

“Kita semua bergerak berkoordinasi membikin tim terpadu lintas majelis, institusi. Tugas dan tanggung jawab kita telah terwujud dan bisa kita saksikan berbareng pada peresmian kali ini,” tandasnya.

Atas nama PWM Jabar, kami minta maaf andaikan dalam pelaksanaannya ada kekurangan dan kekeliruan. Dalam waktu dekat, Rusliana menyebut bakal kembali melanjutkan proses rekonstruksi terdekat khususnya SMA Muhammadiyah di Kertasari.

Fajar Riza Ul Haq mengucapkan selamat atas peresmian ruang kelas baru. Ia mengatakan, kerjasama Lazismu, PWM Jabar, dan semua pihak adalah bukti Muhammadiyah selalu terdepan dalam memastikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.

“Saya berambisi inisiatif dari golongan masyarakat ini, terutama sekolah yangg dikelola oleh golongan masyarakat dapat bersinergi dengan pemerintah. Tidak kudu berkarakter saling menegasikan, justru saling melengkapi antara sekolah swasta dan sekolah negeri,” jelasnya.

Menurutnya, sekolah Muhammadiyah juga kudu meningkatkan jasa dan kualitasnya agar para orangtua dapat menitipkan anaknya di sini. Fajar menilai bahwa masyarakat berkuasa mendapatkan jasa pendidikan yangg baik dan terbaik.

Sebagaimana pesan bapak menteri, sambung Wamendikdasmen itu, secara literasi anak perlu didongkrak dalam potensi belajarnya dan literasi numeriknya juga, pembelajaran mendalam (deep learning) bisa membantu anak-anak kita dalam proses pembelajaran.

“Kita punya sasaran di tahun 2045, Indonesia Emas dapat terwujud. Jika sumber daya manusia emas dan bukan kaleng-kaleng, maka keahlian literasi dan numerasinya dapat melesat. Mumpung tetap 20 tahun lagi maka perlu kolaborasi. Kita kudu bergandeng tangan dengan golongan masyarakat serta pemerintah provinsi dan pemerintah daerah,” tutupnya. (Tim Media)-sa

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id