Koalisi Partai, Bukan Pilihan Warga Kota Malang - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

MALANG, PIJARNEWS.ID – Pelaksanaan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Malang sejenak lagi bakal memasuki pada tahapan Pendaftaran pasangan calon sesuai yangg ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), ialah tanggal 27-29 Agustus 2024.

Para kandidat dan partai politik kudu sudah matang dalam mempersiapkan segalanya untuk kontestasi pilkada meskipun konsentrasi kandidat dan parpol terpecah pemikirannya mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pencalonan Kepala Daerah.

Banyak pengamat mengatakan bahwa Putusan MK tersebut bakal mengubah peta pencalonan Pilkada, yangg pada akhirnya juga mendapat revisi Baleg DPR RI dari sembilan fraksi sepakat untuk hanya menerapkan sebagian putusan MK mengenai syarat pencalonan kepala wilayah pada rancangan perubahan UU Pilkada.

Berbagai media memberitakan tentang hasil keputusan dan revisi Baleg tersebut namun realita dilapangan masyarakat khususnya Kota Malang tidak peduli alias tidak tahu menahu tentang perihal itu dan bukan menjadi pertimbangan masyarakat Kota Malang dalam menentukan pilihannya.

Mengacu pada hasil survei yangg dilakukan oleh Kedai Jambu Indonesia (KJI) yangg pelaksanaannya dilakukan di Kota Malang, sebanyak 40,68% masyarakat Kota Malang menginginkan Walikota dan Wakil Walikota mempunyai adab alias kepribadian yangg baik, 32,20% prestasi/kinerja, 16,95% kecerdasan, 3,39% asal daerah, 3,39% kekayaan dan 3,39% koalisi parpol.

Peneliti Kedai Jambu Indonesia Fatlur Rhozi, mengapresiasi penduduk Kota Malang dalam menentukan pilihannya berdasar adab alias kepribadian calon sebagai pertimbangan utama. Bagaimanapun adab alias kepribadian dari calon itulah yangg menentukan arah dan kebijakan dalam pemerintahan di Kota Malang memihak pada kepentingan masyarakatnya.

Adapun survei yangg dilakukan KJI dilaksanakan secara online dengan dilampirkan beberapa pertanyaan singkat. Proses penyebaran link polling hanya dengan komunikasi medsos, dan tidak dengan face to face approach, sehingga responden betul-betul voluntary.

Jangka waktu penyebaran link sampai dengan olah info dilakukan selama 5 hari (16-20/8/2024). Jumlah responden adalah sebanyak 360 responden (MOE -+5.16 %) dari sasaran awal sebanyak 400 resp (MOE -+4.89%)

Responden dipilih secara random bebas (tidak proporsional bertingkat, baik jenis kelamin, maupun di wilayah/kec/desa). Sedangkan filterring responden dilakukan dengan kriteria satu gadget hanya bisa mengisi 1x polling serta info yangg diproses hanya dari responden dengan IP address Kota Malang.

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id