Khutbah Jum’at: Tiga Pelajaran dari Surat Al Kahfi - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
Ilustrasi bernapas. (Istimewa)

KLIKMU CO-
OLEH : MOH.HELMAN SUEB*

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ

فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Hadirin nan berbahagia !

Alhamdulillah, pada siang ini kita dapat berkumpul di majlis nan berbahagia ini untuk memenuhi panggilan shalat Jum’at. Marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, nan telah memberikan beragam macam nikmat kepada kita. Oleh lantaran itu, szngat tepatlah jika kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah kepada junjungan kita, pujaan kita, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alayhi was Sallam, nan telah membimbing kita menuju jalan nan diridhoi-Nya.

Hadirin nan berbahagia !

Alhamdulillah, Allah Subhaanahu wa Ta’ala telah menurunkan Al Qur-an atas Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alayhi wa Sallam, nan tiada bengkok tidak pula menyimpang, dari aturan-Nya. Inilah kitab untuk mempeteguh keyakiman kita agar tidak goyah, lantaran bujukan bumi nan sangat menjanjikan. Di dalm surat Al Kahfi ada tiga pelajaran krusial nan dapat kita serap. Pelajaran Pertama : Berakidah betul QS Al Kahfi : 110

ق لْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا

“ Katakanlah: Sesungguhnya saya ini manusia biasa seperti kamu, nan diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan Anda itu adalah Tuhan nan Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebaikan nan saleh dan janganlah dia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alayhi was Sallam, tidak mengetahui peralatan ghaib, jika ditanya tentang cerita Ashabul Kahfi alias Dzulqarnain, tidaklah tahu, lantaran beliau manusia biasa. Pengetahuan tentang kedua kisah tersebut semata-mata wahyu dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Dengan wahyu itu beliau menyampaikam bahwa nan patut disembah adalah Tuhan nan Esa, Tidak patut menyekutukan-Nya dengan nan lain. Di samping itu, kita dilarang melakukan syirk, lantaran perbuatan itu dapat merusak ibadah baik nan kita lakukan.

Maka meminta sesuatu dari selain Allah Subhaanahu wa Ta’ala, bakal membuka pintu syirk, nan bakal merusak ibadah kita.Mengapa di era digital seperti ini tetap banyak klenik nan masuk jebakan syirik, lantaran kegelisahan kegundahan telah merasuk kedalam hati seseorang, nan telah menjauh dari petunjuk Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Adapun jalan menghindari perihal tersebut dapat dilakukan dengan beramal sholeh, semata-mata untuk mencari ridho-Nya, dengan jalan inilah, kita bakal terhindar dalam kesyirikan,

Hadirin nan berbagagia !

Membanggakan diri lantaran mempunyai kelebihan, harta, pangkat, kedudukan, jabatam alias kelebihan nan lain, sangatlah dilarang, lantaran hakekat kelebihan itu dari Allah Subhaanahu wa ta’ala. Marilah kita renungkan sejenak saja. Jika kita mempunyai banyak harta, tiba-tiba kita sakit, dan kita tidak dapat memanfaatkan lagi dengan kekayaan nan kita miliki. Sebaliknya jika kita sehat, kemudian tidak mensyukuri nikmat-Nya, tentu bakal mendapatkan kerugian dan penderitaan beartumpuk-tumpuk, lantaran kita tidak berterima kasih kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan terimpa sakit nan tidak disangka-sangka datangnya Maka tepatlah pelajaran kedua dari surat Al Kahfi ini , agar kita berpikir nan benar. Di dalam QS Al Kahfi : 36, Allah Subhaanahu wa Ta;ala berfirman:

وَمَآ أَظُنُّ ٱلسَّاعَةَ قَآئِمَةً وَلَئِن رُّدِدتُّ إِلَىٰ رَبِّى لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِّنْهَا مُنقَلَبًا
“ Dan saya tidak mengira hari hariakhir itu bakal datang, dan jika sekiranya saya kembalikan kepada Tuhanku, pasti saya bakal mendapat tempat kembali nan lebih baik dari pada kebun-kebun itu”.
Ayat ini memberikan pelajaran bahwa orang nan menyombongkan diri dengan kekayaan nan dimiliki, termasuk kebun-kebun nan menjadi kebanggaan nan hasilnya tidak dapat menikmati hasil itu, akibat perbuatannya sendiri. Kiamatlah nan dia rasakan, persangkaan dan pemikiran nan sangat keliru, Oleh lantaran itu, sebagai orang Islam, kita kudu berpikir nan betul dan positif, agar mempunyai kesempatan untuk mempunyai hati nan bening serta melangkah di atas jalan nan benar

Hadirin nan berbahagia !

Pelajarang nan nan ketiga : Memiliki pribadi nan baik dan menabur kebaikan sholeh di dunia. Sesungguhnya kehidupan bumi adalah kesenangan nan menipu, permainan dan tempat sendau gurauan nan hanya bakal melelahkan diri kita,serta persaingan banyaknya kekayaan dan anak nan sangat dilarang agama. Oleh lantaran itu, jika kita tidak memanfaatkan kehidupan berasas petunjuk-Nya, maka suatu kerugian besar bakal menimpa kita,

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan bumi ini hanyalah permainan dan suatu nan melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara Anda serta berbangga-banggaan tentang banyaknya kekayaan dan anak, seperti hujan nan tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan Anda lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di alambaka (nanti) ada balasan nan keras dan pembebasan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan bumi ini tidak lain hanyalah kesenangan nan menipu”.

Oleh lantaran itu, ayat ini sangat jelas dan membujuk agar diri kita sadar, sungguh kerugian nan bakal kita rasakan, manakala kita salah dalam memperlakukan kehidupan di bumi ini.
Maka tepat sebagai pelajaran ketiga dari surat Al Kahfi, agar kita mempunyai pribadi nan baik, menabur kebaikan sholeh di dalam kehidupan bumi nan sifatnya sementara, sebagaimana firman-Nya, : QS. Al Kahfi : 7
اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
“ Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa nan ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya nan terbaik perbuatannya.”


Ayat ini juga menjelaskan beragam macam kenikmatan dan keelokan bumi tidak lain merupakan ujian bagi bagi kita semua, apakah kita menjadi hamba nan berterima kasih ataukah hamba nan kufur, Hal ini pernah dijadikan muhasabah Sulaiman Alayhis Sallam untuk menasehati dirinya, agar dia tidak melakukan sombong dan tetap mensyukuri nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

Hadirin nan berbahagia !

Akidah merupakan pondasi untuk berdirinya sesuatu, jika pondasi itu rapuh, tentu apa saja nan bakal didirikan di atasnya bakal mudah roboh.Pemuda Ashabul Kahfi, lantaran kokohnya akidah, mereka tidak mau mengikuti raja nan lalim nan menyekutukan Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Berpikir nan betul merupakan kunci untuk mendapatkan kebenaran, sehingga apa nan dipikirkannya, apa nan bakal disebarkan tentu sesuatu nan betul nan bakal berfaedah bagi diri dan orang lain. Kesadaran untuk selalu menabur kebaikan adalah pikiran nan cerdas, bukan bersaing tetapi berkompetisi dalam kebaikan , inilah nan diperintah Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Akidah kuat, berpikir nan benar, serta berkompetisi dalam kebaikan, bakal membikin hidup kita bersemangat.
بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمَِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحَكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْم
Khutbah Kedua :

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

Hadirin nan berbahagia !

Alhamdulillah,kita dapat mengambil pelajaran dari surat Al Kahfi, selain kita dapat membacanya ketika malam Jum’at. Di dalam surat ini, menanamkan iktikad nan benar, betul-betul meng-Esakan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, kitapun tidak bakal membanggakan diri lantaran kelebihan nan kita miliki, tetapi kita berpikir nan benar, serta kita senantiasa, menabur kebaikan

Dengan demikian kita bakal selalu meningkatkan keagamaan kita, dan membangun kebersamaan sesama menuju ridha Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

Identitas Penulis :
Moh. Helman Sueb ,M.A. Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat,
dan Anggota Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co