KEUNGGULAN PENDEKATAN DEEP LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PESERTA DIDIK - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
Penulis : Fahma Nur Ahsani (Alumni S2 PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

Istilah deep learning menjadi sangat popuer sejak disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI., Prof. Dr. Abdul Mu’ti. Sejak itu juga bermunculan spekulasi di kalangan masyarakat yangg manyatakan bahwa deep learning merupakan kurikulum baru, hasil karya cipta menteri baru, masyarakat trauma dengan tukar menteri tukar kurikulum, benarkan demikian?.

Apa sebenarnya deep learning, bahwa deep learning bukan kurikulum baru sebagaimana dipersepsikan oleh masyarakat. Namun deep learning merupakan pendekatan dalam proses pembelajaran agar dihasilkan anak yangg pandai dan berkarakter, ketika seseorang mau mengetahui sesuati, mendalami sesuatu tidak hanya sekedar tahu kulitnya, tetapi tahu isi, kegunaan faedah dari yangg dipelajari, juga dapat dipahami hubungannya dengan pengetahuan lain alias pun kehidupan, sehingga apa yangg dipelajari tidak lepas dari kontekstualisasi yangg bakal melahirkan inspirasi dan produk baru pengetahuan pengetahuan, teknologi, seni alias sejenisnya yangg dapat berfaedah bagi peningkatan keilmuan, kesejahteraan manusia.
Deep learning merupakan pendekatan yangg menekankan pada pembuatan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful)., berarti (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.

Mindfull (berkesadaran) bahwa pembelajaran kudu melatih peserta didik untuk bisa menjawab pertanyaan siapa, mengapa, bagaimana, berapa, dimana. Sedangkan meaningful arahnya gimana proses pembelajaran itu peserta didik memahami dan bisa mengambil faedah serta mengerti kegunaan dari pengetahuan yangg dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. pada aspek joyful learning berfaedah pembelajaran kudu menyenangkan, menggembirakan, siswa aktif secara fisik, pikiran dan emosi sehingga belajar tidak penat, tidak tertekan, tidak menakutkan, tetapi belajar itu berlatih untuk mencoba, mehamai, dan menggunakan sesuatu yangg dipelajari dengan enjoy, dengan selingan humor, ice breaking, alias beragam kombinasi pembelajaran dikelas, diluar kelas, inovatif dan imajinatif sehingga pembelajaran itu penuh warna dan penuh pengalaman yangg baik, menantang,, yangg menjadikan siswa termotivasi untuk belajar.

Siswa diharapkan melalui pembelajaran yangg berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, maka bakal dihasilkan lulusan yangg mempunyai delapan profil yangg istimewa, ialah memiliki:
1) Keimanan dan Ketakwaan
terhadap Allah Swt ialah Individu yangg mempunyai kepercayaan teguh bakal keberadaan Allahserta menghayati, mendalami dan mengamalkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
2) Kewargaan ialah perseorangan yangg mempunyai rasa cinta tanah air, mentaati patokan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, mempunyai kepedulian, tanggungjawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yangg mengenai keberlanjutan manusia dan lingkungan.
3) Penalaran Kritis, ialah perseorangan yangg bisa berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses info untuk menyelesaikan masalah.
4) Kreativitas ialah perseorangan yangg bisa berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah buahpikiran alias info untuk menciptakan solusi yangg unik dan bermanfaat.
5) Kolaborasi ialah perseorangan yangg bisa bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan berbareng melalui pembagian peran dan tanggung jawab yangg jelas.
6) Kemandirian ialah perseorangan yangg bisa bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan keahlian untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa berjuntai pada orang lain.
7) Kesehatan ialah perseorangan yangg mempunyai bentuk yangg prima, bugar, kebiasaan hidup sehat, dan keahlian untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, dan sosial.
8) Komunikasi ialah perseorangan yangg mempunyai keahlian komunikasi intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan info baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam beragam situasi.

Para pendidik bekerja memberikan inspriasi, pencerahan terhadap peserta didik sehingga siswa merasa puas mengenai pemahaman, dan penjelasan pendidik. Peserta didik bisa mengambil inspirasi dan bertindak secara kreatif, produktif dalam mengatasi beragam persoalan hidup.

*Penulis : Fahma Nur Ahsani
(Alumni S2 PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id