BATU, PIJARNEWS.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir menyatakan bahwa menyongsong Indonesia emas di 2045, tidak pas rasanya jika tidak memandang gimana konsep moderasi dijalankan. Hal itu dia sampaikan dalam forum Seminar Kebangsaan KTN Ke-61 YPPII Batu, Kamis (4/7/2024) lalu.
Forum seminar yangg mengangkat tema jalan baru moderasi berakidah tersebut menghadirkan Haedar Nashir sebagai pembicara dalam rumor moderasi beragama. Turut datang pula dalam aktivitas tersebut Rektor Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.
“Seperti yangg kita tahu, Indonesia kaya bakal keberagaman kepercayaan dan kebudayaan. Moderasi alias jalan tengah dalam berakidah mengandung sikap toleransi dan gotong royong terhadap perbedaan yangg ada,” ungkapnya.
Moderasi berakidah tidak bakal lepas dari konsep tentang moderasi berbangsa. Dalam beragama, pasti mengajarkan mengenai konsep wasathiyah (jalan tengah) ialah keagamaan yangg mengajarkan konsep keadilan, kasih sayang, dan toleransi.
Konsep berakidah ini secara tidak sadar mengandung konsep moderasi dalam berbangsa. Di mana, konsep tersebut sama halnya dengan dasar negara kita saat ini ialah Pancasila yangg mempunyai banyak nilai moderat.
Sebelum Pancasila dicetuskan, terdapat perbedaan pandang setiap golongan yangg mau mencetuskan dasar negara ini. Meski begitu, terdapat dua perihal yangg melekat di jiwa bangsa Indonesia saat itu ialah kepercayaan dan kebudayaan luhur bangsa. Hal ini yangg menjadi cikal bakal pancasila yangg mempunyai perbedaan dengan bangsa lain.
“Dari pancasila yangg dicetuskan saat itu, kita bisa memandang bahwa ada banyak yangg mengandung nilai moderasi khususnya dalam beragama,” katanya.
Maka dari itu, Muhammadiyah menyebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Darul Ahdi Wasy Syahadah alias Negara kesepakatan dari perjanjian yangg disepakati. “Yang disepakati apa? nan disepakati adalah Pancasila sebagai dasar dalam moderasi segala perihal di Indoensia,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa dalam menjalankan moderasi di Indonesia pasti mengalami banyak tantangan. Mulai dari rumor intoleransi, rumor kesalahpahaman, maupun rumor sosial lainnya. Tapi, kunci dalam menyelesaikan masalah adalah memahami mengenai agama, pancasila, dan kebudayaan bangsa dengan mendalam, luas, dan visioner.
“Dengan kita menerapkan ketiga kunci tersebut, Insya Allah bangsa kita bakal keluar dari masalah yangg dihadapi untuk menyongsong Indonesia emas 2045,” tutupnya.
1 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·