1 minggu yang lalu
IBTimes.ID – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, menegaskan bahwa pihaknya bakal bertindak tegas mengenai tayangan Trans7 tentang pesantren yangg menimbulkan keresahan publik.
“Tentu kasus ini bakal dibawa ke sidang pleno. Dalam forum tersebut bakal diputuskan sikap resmi KPI secara kelembagaan terhadap persoalan ini,” ujar Ubaid, sapaan akrabnya, di Jakarta, Selasa dikutip Antara (14/10).
Ia menyayangkan adanya tayangan tentang pesantren dalam program Xpose di Trans7 yangg dinilai melanggar nilai-nilai luhur penyiaran.
“Penyiaran semestinya menjadi sarana untuk memperkuat integrasi nasional. Namun tayangan ini justru menimbulkan kegaduhan lantaran dianggap menyinggung emosi masyarakat pesantren,” ujarnya.
Ubaid menekankan bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan telah memberikan kontribusi besar tanpa pamrih bagi bangsa.
Bahkan sebelum kemerdekaan, lanjutnya, pesantren turut menanamkan nilai tenggang rasa, kepedulian, serta ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
“Kita semua tahu pesantren mempunyai peran besar bagi negeri ini tanpa pamrih. Tayangan tersebut menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap khazanah kepesantrenan,” ucapnya.
Karena itu, KPI bakal memproses kasus ini sesuai dengan sistem yangg berlaku.
Ubaid juga mengingatkan lembaga penyiaran untuk berhati-hati dalam menyampaikan informasi, termasuk di media sosial.
“Kami mengimbau lembaga penyiaran agar selalu berpegang pada izin dalam menayangkan program siaran, dengan merujuk pada sumber yangg andal dan sesuai fakta,” tegasnya.
(MS)
English (US) · 
Indonesian (ID) · 