SEMARANG, PIJARNEWS.ID – Kementerian Sosial Republik Indonesia menyiapkan program penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah yangg mulai diuji coba di delapan desa yangg masuk dalam kategori tersebut.
“Di Jawa Tengah tetap ada 923 desa yangg masuk dalam kategori miskin ekstrem,” ungkap Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono di Semarang, Senin (24/2/2025).
Ia mengatakan Kementerian Sosial bakal bekerja-sama dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, hingga BUMN dan BUMD dalam upaya penyelesaian kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.
Ia juga menjelaskan bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yangg masyarakat miskinnya tetap cukup banyak. Alokasi anggaran untuk mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah dari pemerintah pusat mencapai Rp18,5 triliun.
Anggaran tersebut, antara lain diperuntukkan bagi Penerima Bantuan Iuran, Program Keluarga Harapan, serta Program Bantuan Pangan Non Tunai.
“Dengan alokasi anggaran yangg cukup besar, kata dia, jumlah masyarakat miskin di Jawa Tengah tidak menunjukkan perubahan secara kualitatif maupun kuantitatif. “Oleh lantaran itu, kami coba asesmen, masalahnya apa kok tidak turun-turun,” ujarnya sebagaimana dikutip Antara.
Menurutnya, bakal dilakukan upaya pengentasan kemiskinan secara bertahap. Salah satunya, uji coba penerapan graduasi dalam penyaluran support sosial. Pemerintah juga menargetkan penuntasan kemiskinan ekstrem maksimal pada 2026.
Hingga saat ini, tetap terdapat sekitar 3 juta orang masyarakat Indonesia yangg masuk dalam kategori miskin ekstrem alias sekitar 1,1 persen dari jumlah penduduk.
8 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·