MALANG, PIJARNEWS.ID – Pilkada serentak yangg bakal diadakan di wilayah Jawa Timur pada Oktober kelak mulai semakin menampakkan diri. Hal ini dapat dilihat dengan hasil survei yangg dilakukan oleh Kedai Jambu Indonesia pada tanggal 20-24 Juli 2024 lalu.
Masyarakat Jawa Timur mulai menentukan beberapa opsi pilihan terhadap bakal calon untuk menduduki bangku Gubernur dan Wakil Gubernur. Pada hasil simulasi pertanyaan pilihan sebagai Gubernur, masyarakat Jawa Timur yangg mendukung dan memilih Khofifah Indar Parawansa sebanyak 49%, Tri Rismaharini 20%, dan Emil Elistianto Dardak 10 %.
Dilanjut dengan yangg mendukung dan memilih KH. Marzuki Mustamar sebanyak 5%, Sandiaga Uno 5%, Saifullah Yusuf 4%, Anies Baswedan 1%, dan sebanyak 6% belum menentukan pilihan.
Sementara pada hasil simulasi pertanyaan pilihan sebagai Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak mendapat support dan pilihan paling tinggi sebesar 47%, dilanjut dengan Sandiaga Uno 12%, Khofifah Indar Parawansa 10%, KH. Marzuki Mustamar 7%, Tri Rismaharini 6%, Syaifullah Yusuf 5%, Eri Cahyadi 5%, Puti Guntur Soekarno 1 %, dan 7% belum menentukan pilihan.
Survei ini dilakukan secara on-line, dengan pertanyaan singkat, Penyebaran link polling hanya dengan komunikasi medsos, dan tidak dengan face to face approach, sehingga responden betul-betul voluntary.
Jangka waktu penyebaran link sampai dengan olah info adalah hanya 5 hari (20 Juli s/d 24 Juli 2024), Jumlah responden adalah sebanyak 146 responden (MOE -+ 8.11 %) dari sasaran awal sebanyak 220 resp (MOE 6.61%), Responden dipilih secara random bebas (tidak proporsional bertingkat, baik jenis kelamin, maupun di wilayah/kec/desa)
Filterring responden dilakukan dengan kriteria:
a) satu gadget hanya bisa mengisi 1x polling (memastikan tiap info responden tidak bias);
b) info yangg diproses hanya dari responden dengan IP address Jawa Timur (memastikan responden tidak dari luar Jawa Timur)
Direktur Kedai Jambu Indonesia Abdus Salam, mengatakan yangg kudu dilakukan oleh para bakal calon saat ini adalah gimana bisa meyakinkan petinggi partai untuk mendapatkan rekomendasi, karena bukan tidak mungkin nama-nama para bakal calon tersebut kandas melenggang andaikan tidak mendapatkan rekomendasi partai.
Selain itu para bakal calon juga kudu selalu mendekatkan diri pada masyarakat Jawa Timur. Sebab berasas temuan survei, sebanyak 26% masyarakat tetap memungkinkan untuk mengubah pilihannya. Mengingat waktu Pilkada yangg semakin dekat, strategi kampanye yangg jitu tentunya bisa memikat dan memantabkan pilihan masyarakat Jawa Timur dalam menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Periode 2024-2029 nanti.
1 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·