Judi Online dan Bahayanya bagi Kehidupan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

PWMJATENG.COM – Fenomena gambling online semakin marak di era digital. Dengan akses internet yangg mudah, praktik ini kian menjamur dan menyasar beragam kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa. Judi online datang dalam beragam bentuk, seperti taruhan bola, permainan kartu, hingga slot digital. Meski terlihat sebagai hiburan, pada hakikatnya judi, termasuk dalam corak daring, membawa akibat jelek bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

Dalam Islam, praktik gambling alias maisir telah jelas dilarang. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yangg beriman! Sesungguhnya khamar, judi, berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan biadab termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah agar Anda beruntung.” (QS. Al-Maidah: 90).

Ayat ini dengan tegas menyebut bahwa gambling adalah bagian dari perbuatan setan. Bagi seorang Muslim, menjauhi gambling adalah tanggungjawab moral dan spiritual, karena praktik tersebut bukan hanya mengundang dosa, melainkan juga mengikis keberkahan hidup.

Bahaya Judi Online bagi Individu

Bagi pelaku, gambling online sering kali menimbulkan kecanduan. Awalnya hanya mencoba untuk hiburan, lama-kelamaan muncul dorongan untuk terus bermain dengan angan mendapatkan untung besar. Kecanduan ini berakibat pada kesehatan mental, seperti stres, depresi, dan rasa gelisah. Tidak jarang, mereka mengorbankan waktu, energi, dan duit hanya untuk mempertahankan kebiasaan jelek tersebut.

Lebih jauh, kondisi finansial pelaku gambling online biasanya memburuk. Kekalahan demi kekalahan membikin mereka terlilit utang, apalagi sampai melakukan tindakan pidana untuk mendapatkan modal berjudi. Inilah bukti nyata bahwa judi, alih-alih memberikan keuntungan, justru membawa kerugian yangg berlipat.

Dampak Judi Online bagi Keluarga

Judi online tidak hanya merusak pelakunya, tetapi juga merusak keselarasan keluarga. Sering kali, personil family menjadi korban lantaran kehilangan perhatian, kasih sayang, dan nafkah yangg semestinya diperoleh. Dana yangg semestinya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga malah lenyap di meja gambling virtual.

Baca juga, Empat Prinsip Berorganisasi dalam Islam: Refleksi dari Surah As-Saff

Banyak kasus perceraian yangg dipicu oleh kebiasaan judi. Hilangnya kepercayaan antaranggota family menjadi titik awal keretakan rumah tangga. Dengan demikian, gambling online sejatinya bukan sekadar dosa pribadi, melainkan juga perusak ikatan sosial terkecil, ialah keluarga.

Bahaya Judi Online bagi Masyarakat

Dalam konteks sosial, gambling online memicu banyak masalah, termasuk meningkatnya kriminalitas. Pelaku yangg terlilit utang terkadang memilih jalan pintas, seperti mencuri, menipu, alias melakukan kekerasan. Hal ini mengganggu ketertiban umum dan menambah beban sosial di masyarakat.

Selain itu, maraknya gambling online juga berpotensi menjerumuskan generasi muda. Mereka yangg semestinya mengisi waktu dengan belajar dan berkarya, justru terlena dalam bumi maya yangg penuh tipu daya. Jika dibiarkan, maka generasi mendatang bakal rentan secara moral dan mental.

Perspektif Islam terhadap Judi

Islam datang sebagai kepercayaan rahmatan lil ‘alamin dengan tujuan menjaga manusia dari segala corak kerusakan. Rasulullah Saw. bersabda:

مَنْ قَالَ لِصَاحِبِهِ: تَعَالَ أُقَامِرْكَ فَلْيَتَصَدَّقْ

“Barang siapa berbicara kepada temannya: ‘Mari bertaruh denganmu,’ maka hendaklah dia bersedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa sekadar membujuk untuk bertaruh sudah dianggap dosa, apalagi betul-betul melakukannya. Islam mendorong umatnya untuk mencari rezeki dengan langkah halal, penuh kerja keras, dan keberkahan.

Ikhtisar

Judi online adalah ancaman nyata bagi kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat. Dampaknya tidak hanya berupa kerugian materi, tetapi juga kerusakan moral, mental, dan sosial. Islam secara tegas melarang segala corak perjudian, lantaran di kembali kesenangan semu tersimpan jebakan setan yangg menjerumuskan manusia pada kehancuran.

Oleh karena itu, setiap Muslim perlu membentengi diri dengan iman, memperkuat kontrol diri, serta mengisi waktu dengan aktivitas yangg produktif. Dengan menjauhi gambling online, kita tidak hanya menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga menjaga family dan masyarakat dari ancaman besar yangg ditimbulkannya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Jumlah Pengunjung : 95

-->
Sumber pwmjateng.com
pwmjateng.com