Para peserta Kajian Ramadhan tampak khidmat mengikuti aktivitas di Dome UMM. (Humas UMM/KLIKMU.CO)
Malang, KLIKMU.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menilai tema nan diusung Kajian Ramadhan dan Pelantikan PWM-PWA Jatim cukup menyengat dan bisa menjadi tantangan nan bagus. Apalagi sudah ada sederet tokoh nan berkompeten pada aspek ekonomi.
“Muhammadiyah sudah leading di aspek pendidikan dan kesehatan. Salah satu buktinya ialah saat menghadapi pandemi Covid-19 lalu. Bagaimana Muhammadiyah sangat menonjol dalam kontirbusi mengatasinya,” terang Muhadjir dalam aktivitas nan berjalan di Dome UMM itu, Sabtu (25/3).
Demikian pula dengan antisipasi kebencanaan, Muhammadiyah juga memberikan kontribusi besar. Tidak hanya di level nasional, tapi juga internasional. Misalnya mengirimkan relawan ke musibah gempa di Turki beberapa waktu lalu. Bahkan juga membangun rumah sakit darurat di sana.
“Maka Muhammadiyah juga perlu mengembangkan aspek ekonomi melalui jihad ekonomi,” tegasnya.
Muhadjir menambahkan, PP Muhammadiyah juga bakal memberikan sebagian besar potensinya untuk mengembangkan aktivitas ekonominya nan telah dicanangkan 10 tahun lalu.
“Kita harapkan Jawa Timur bisa menjadi titik tumpu untuk melakukan awal aktivitas ekonomi Muhammadiyah walaupun sebetulnya sudah dicanangkan 10 tahun nan lampau dan diperkuat lagi pada muktamar kemarin,” jelas mantan rektor UMM itu.
Ia juga berambisi para kader dapat mengoptimalkan kekuatan dan kemampuannya dalam membangun perekonomian Muhammadiyah dan bangsa Indonesia.
“Saya berambisi semua kekuatan nan ada di Muhammadiyah, terutama nan mempunyai perhatian dan keahlian di sektor ekonomi ramai-ramai keroyokan dalam membangun ekonomi Muhammadiyah demi kepentingan bangsa,” tegasnya.
. (Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy MAP. (Humas UMM/KLIKMU.CO)Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan MPd menyatakan, Kajian Ramadhan tersebut memang menjadi aktivitas nan dihelat rutin setiap tahun oleh PWM Jatim. Meski rutin, kajian ini tidak boleh terjebak pada mindset rutinitas. Harus ada buahpikiran dan perihal nan dihasilkan dan memberikan akibat positif.
Fauzan menilai, bingkisan demografi dan Indonesia emas 2045 sudah siap menyambut. Maka, pertanyaannya adalah seberapa siap Muhammadiyah dalam memanfaatkan perihal itu. Lalu, gimana kontribusi nan bakal diberikan oleh Muhammadiyah untuk mewujudkan Indonesia 2045.
“Gedung Dome ini menjadi saksi bahwa Muhammadiyah bakal melakukan jihad ekonomi dan berkontribusi bagi bangsa,” pungkasnya. (AS)
2 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·