Bulog
SURABAYA, PIJARNEWS.ID – Perum Bulog Jawa Timur (Jatim) menyerap hasil panen sejumlah petani lokal yangg ada di wilayah setempat sebagai bentuk menjaga ketahanan pangan.
Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog Jatim, Langgeng Wisnu pada Jumat (21/2/2025) menyampaikan sasaran pengadaan setara beras untuk wilayah Jawa Timur tahun ini mencapai 593.000 ton.
“Meski demikian, per 19 Februari 2025, Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Ponorogo sukses merealisasikan pengadaan setara beras sebanyak 5.400 ton. Sementara itu, secara keseluruhan, realisasi pengadaan beras di Jawa Timur sampai dengan saat ini telah mencapai 40.000 ton,” jelasnya.
Ia mengatakan, dengan jumlah beras untuk pengadaan pangan di bulan Ramadhan tidak perlu dikhawatirkan lantaran sangat tercukupi.
“Kami juga optimistis bisa merealisasikan pengadaan beras sesuai sasaran yangg ditetapkan,” ucapnya sebagaimana dikutip Antara.
Meski begitu, dengan kapabilitas penyimpanan penyimpanan mencapai 10.000 ton, Bulog terus berupaya menyerap hasil panen petani lokal demi menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
“Tentu upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan,” tegasnya.
Sementara itu, Abdul Kharis selaku Ketua Rombongan Komisi IV DPR RI di Ponorogo pada pekan ini menyampaikan bahwa persediaan di Gudang Bulog Gulun mencapai lebih dari 4.000 ton dan dinilai cukup untuk menghadapi bulan puasa.
Ia juga menegaskan bahwa pasokan k beras yangg tersimpan sebagian berasal dari impor tahun 2024, sementara untuk tahun 2025, impor sudah tidak dilakukan.
“Setelah melakukan pengecekan ke penyimpanan Gulun, kami rasa stok ini cukup untuk menjelang bulan puasa. Kami juga meninjau beras yangg ada di dalam tadi itu sebagian adalah impor tahun 2024. Karena mulai 2025 sudah tidak ada impor lagi, jadi jika di dalam ada beras impor itu adalah impor 2024,” paparnya.
Ia mengatakan, hasil komparasi antara beras impor dari Vietnam dan Pakistan dengan beras lokal menunjukkan bahwa kualitas beras Indonesia lebih unggul. Beras dalam negeri dinilai lebih besar dan bersih dibandingkan beras impor, sehingga diharapkan masyarakat semakin mencintai dan mengutamakan konsumsi beras produksi dalam negeri.
8 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·