Inilah Tiga Berhala yang Dihancurkan oleh Rasulullah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Sebelum Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Nabi, pada mulanya bangsa Arab adalah penganut aliran tauhid yangg dibawa oleh Nabi Ibrahim, kemudian dilanjutkan oleh putranya, Nabi Ismail. Sampai seorang yangg berjulukan Amr bin Luhay membawa berhala ke tanah Arab.

Rasulullah Saw bersabda, “Aku memandang ‘Amru bin Luhay Al-Khuza’iy menarik punggungnya ke neraka dan dia adalah orang pertama mempersembahkan As-Sawa’ib (saibahah).” (HR. al-Bukhari).

Ada sekitar 360 berhala yangg ada di Makkah. Bahkan ada tiga berhala terkenal diabadikan Allah Swt dalam Al-Qur’an. “Maka apakah patut Anda (orang-orang musyrik) menganggap (berhala) Al-Lāta dan Al-‘Uzzā, dan Manāt, yangg ketiga yangg paling kemudian (sebagai anak wanita Allah).” (An-Najm: 19-20).

Berikut ini adalah kisah Rasulullah Saw menghancurkan tiga berhala yangg terkenal di kalangan bangsa Arab pada Bulan Ramadhan. Yuk kita simak.

Penghancuran Berhala Manat

Patung Manat merupakan berhala yangg terbuat dari batu keras milik Bani Hudzail di Gunung Qudayd, al-Musyallal, milik kabilah Aus, Khazraj, dan Ghassan.

Pada 24 Ramadhan 8 H, ketika pembebasan kota Mekkah, Rasulullah Saw mengutus Sa’d bin Zaid Al-Asyhali untuk menghancurkan Manat. Sa’d berbareng dua puluh penunggang kuda keluar menuju patung tersebut. Setibanya di sana, ahli kunci patung bertanya, “Apa yangg Anda inginkan?” Sa’d menjawab, “Menghancurkan Manat.” Juru kunci berkata, “ itu urusanmu dengannya.”

Sa’d lampau melangkah menuju Manat, tiba-tiba keluar seorang wanita telanjang, berkulit hitam dan berbulu acak-acakan, dia selalu melaknat dan memukul-mukul dadanya. Juru kunci berkata, “Silahkan menghancurkan Manat untuk melampiaskan kemarahanmu.”

Sa’d bin Zaid Al-Asyhali kemudian memukul wanita itu hingga membunuhnya. Lalu berbareng teman-temannya Sa’d menghancurkan patung Manat. Di dalam penyimpanan, sa’d tidak menemukan sesuatu apapun. Selanjutnya Sa’d kembali menghadap Rasulullah Saw untuk mengabarkan perihal tersebut.

Penghancuran Berhala Al-‘Uzza

Al-Uzza adalah berhala pohon samurah dari Sallam yangg disembah bangsa Arab Jahiliyah. Al-Uzza dianggap sebagai salah satu Tuhan berbareng dengan Manat dan Latta. Berhala yangg dianggap dewi perang suci ini terletak di lembah Nakhlah, antara Mekkah dan Tha’if.

Pada 25 Ramadhan 8 H, Rasulullah Saw mengutus Khalid bin Walid ke Uzza. Uzza adalah rumah di tengah kebun kurma yangg diagungkan oleh kaum Quraisy, Kinanah dan Mudhar. Para ahli kunci tempat ini berasal dari Bani Syaiban, salah satu klan Bani Sulaiman yangg merupakan sekutu Bani Hasyim.

Kabar kehadiran Khalid ke Uzza terdengar oleh para penjaga Uzza, mereka gantungkan pedangnya di atas Uzza, kemudian mereka berlindung di gunung tempat Uzza tersebut. Sambil berkata, “Wahai Uzza lawanlah Khalid dengan perlawanan yangg sengit. Lepaskan topeng dan bersiap-siaplah melawannya. Wahai Uzza jika Anda tidak bisa membunuh si Khalid itu, maka Anda segera menanggung dosanya alias silakan ikuti (Tuhan) kaum Nasrani.”

Setibanya di sana, Khalid langsung menghancurkan patung Uzza dan kembali kepada Rasulullah SAW untuk mengabarkan perihal tersebut. Beliau bertanya, “Apa yangg Anda lihat?” Khalid menjawab, “Saya tidak memandang sesuatu apapun.” Maka Rasulullah Saw menyuruh Khalid untuk kembali ke Uzza.

Ketika tiba di letak Uzza, Khalid memandang seorang wanita hitam berbulu kusut sembari menangis dengan bunyi keras keluar dari rumah itu. Khalid langsung membunuh wanita itu dengan pedangnya, sembari berkata, “Wahai Uzza, durhaka kamu. Tidak ada kesucian dari dirimu. Sungguh saya memandang Allah telah menistakanmu.”

Khalid melanjutkan tugasnya memukul rumah tempat kediaman wanita itu dan mengambil kekayaan barang yangg tersimpan di dalamnya. Kemudian Khalid kembali kepada Rasulullah untuk mengabarkan perihal itu. Lalu, Rasulullah Saw bersabda, “Itulah Uzza. Dia tidak  bakal disembah lagi selamanya.”

Penghancuran Berhala Al-Latta

Patung Al-Latta adalah berhala yangg disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah. Al-Latta mempunyai makna sang dewi. Latta menurut Imam Ibnu Jarir Ath Thabari dalam tafsir Ath Thabari adalah orang biasa. Al latta dulu adalah seorang laki-laki yangg membikin adukan roti dan membagikannya secara cuma-cuma kepada jamaah haji. Ketika dia meninggal, orang-orang beri’tikaf di kuburannya dan menyembahnya.

Pada hari ke 15 bulan Ramadhan tahun 9 H, Bani Tsaqif bermufakat menemui Rasulullah Saw untuk berbai’at dan masuk Islam. Setelah masuk Islam mereka minta kepada Rasulullah Saw agar membiarkan berhala mereka, ialah Latta, agar tidak dihancurkan selama tiga tahun. Tetapi Rasulullah Saw menolak permintaan mereka. Mereka terus menawar, dua tahun, satu tahun, namun Rasulullah Saw tetap menolak. kemudian, Rasulullah memerintahkan Abu Sufyan dan Mughirah bin Syu’bah untuk menghancurkan Latta. Abu Sufyan dan Mughirah bin Syu’bah bergegas menghancurkan Al-Latta.

Referensi

Al Baghdady, A. (2012). Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan. Jakarta: Cakrawala Publishing.

Editor: Soleh

-->
Sumber ibtimes.id
ibtimes.id