IMPLEMENTASI INTEGRASI MINDFUL, MEANINGFUL, JOYFUL DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS DAN DILUAR KELAS* - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
Penulis: Memo Valentino Hutagaol (Alumni S2 PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

Menciptakan suatu pembelajaran yangg mindful, meaningful, dan joyful merupakan strategi krusial dalam membangun suasana belajar mengajar yangg efektif, berfaedah dan menyenangkan. Pembelajaran mindful (sadar penuh) mengupayakan siswa untuk konsentrasi pada momen pembelajaran yangg dialami saat ini, tidak memikirkan perihal lain di luar pembelajaran saat ini, mengurangi stres, dan meningkatkan konsentrasi. Teknik seperti meditasi, perenungan, penggunaan ayat AlQur’an alias dalil, teori, serta kontekstualisasinya berupa interpetasi alias refleksi sebelum pelajaran dapat membantu siswa menjadi lebih datang dan terlibat, menggunakan logika fikirnya untuk memahami, merenungkan pelajaran yangg dipelajarinya.

Pembelajaran meaningful (bermakna/berguna, memberikan manfaat) menekankan keterhubungan antara konsep yangg dipelajari dengan kehidupan siswa. Menghubungkan antara yangg dipelajari dengan gunanya dalam kehidupan nyata baik hari ini maupun setelah siswa lulus. Dengan menyesuaikan materi pembelajaran pada kebutuhan dan kemanfaatan dari yangg dipelajari dan minat siswa, serta memanfaatkan metode berbasis proyek alias kasus nyata, kolaboratif, simulasi dan praktek pembimbing dapat menciptakan pengalaman belajar yangg relevan dan berakibat pengetahuan, sikap dan tindakan siswa di kehidupan nyata.

Sementara itu, pembelajaran joyful (menyenangkan) bermaksud untuk menghadirkan rasa senang, motivasi, dan rasa puas dalam proses belajar. Melalui permainan, aktivitas kolaboratif, kreativitas, dan humor, menyanyi, senam/selingan mobilitas fisik, teka-teki, pantun. siswa bakal lebih antusias dalam belajar dan berinteraksi. 

Mindful Learning di Ruang Kelas
Pembelajaran mindful dapat diterapkan melalui aktivitas seperti latihan pernapasan, mentadzaburi ayat alias alam, merenungkan fenomena, melakukan refleksi alias mengurai faedah dari sesuatu yangg dipelajari, alias aktivitas menulis yangg memungkinkan siswa merenungkan pengalaman belajar mereka. Studi menunjukkan bahwa siswa yangg diajarkan untuk bersikap mindful, dan meaningful lebih bisa mengatur emosi, menghadapi stres, dan meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, lantaran dia bisa mengaitkan antara materi yangg dipelajari untuk digunakan menyelesaikan masalah, dikembangkan dikehidupan nyata termasuk menciptakan teknologi, konsep baru.

Membuat Pembelajaran Bermakna
Pembelajaran menjadi berarti saat siswa dapat memandang manfaat, guna, kegunaan dari apa yangg mereka pelajari. Guru dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari alias perkembangan ipteks saat ini. Misalnya, dalam mata pelajaran PAI, siswa dapat diajak untuk memecahkan masalah mengemas pembelajaran Alqurlan dalam corak camp tahfizh, mengintegrasikan sains dan Qur’an, membuatnya dalam corak kursus Al Qur’an, griya tahfizh, griya Al Qur’an, pondok tahfizh bergengsi internasional dan lainnya.
Hal tersebut menjadikan pembelajaran lebih kontekstual, relevan, dan memotivasi siswa untuk berpikir kritis.

Menciptakan Pembelajaran yangg Menyenangkan
Pembelajaran joyful menciptakan suasana santuy dan kolaboratif dan fresh. Metode ini melibatkan permainan edukatif, penggunaan media kreatif, hingga obrolan golongan yangg dinamis, game, pantun, teka teki yangg menyenangkan. Ketika siswa menikmati proses belajar, mereka bakal lebih termotivasi dan imajinatif dalam menemukan solusi atas masalah yangg dihadapi. Sebagai contoh, pembimbing dapat menggunakan gamifikasi alias permainan interaktif untuk memperkuat pemahaman konsep. Menggunakan afinitas yangg lucu, untuk menjelaskan konsep yangg rumit.

Integrasi Ketiga Pendekatan dalam Kelas
Guru untuk menciptakan lingkungan belajar yangg optimal, pembelajaran mindful, meaningful, dan joyful kudu disinergikan dan diintegrasikan. Guru dapat memulai pelajaran dengan latihan mindfulness, mengaitkan topik dengan situasi nyata, dan mengawali dan mengakhiri sesi dengan aktivitas menyenangkan yangg merangkum materi dan manfaatnya dalam bumi nyata hari ini dan mendatang. Pendekatan yangg menyeluruh (holistik) ini memperkuat rasa keterlibatan, meningkatkan kepercayaan diri, dan menumbuhkan rasa cinta belajar dalam diri siswa lantaran siswa tahu manfaatnya bagi dirinya dalam bumi nyata.

Pembelajaran mindful, meaningful, dan joyful bukan hanya pendekatan untuk menyampaikan materi pelajaran, melainkan juga perangkat yangg efektif untuk membangun suasana belajar yangg mendukung kesehatan mental, keterlibatan aktif, dan pengembangan diri siswa. Pendidik dengan mengangkat metode ini, pembimbing dapat menciptakan kelas yangg tidak hanya informatif tetapi juga transformatif, inspiratif dan menyenangkan.

*Penulis: Memo Valentino Hutagaol
(Alumni S2 PAI Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id