KLIKMU.CO – Dalam upaya menanamkan dan membentuk ideologi kader sejak dini, Bidang Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Tamaddun Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (FAI UMM) menyelenggarakan aktivitas Darul Arqam Dasar (DAD) pada 17–19 Oktober 2025 di SD Aisyiyah Kamila, Kota Malang.

Dengan mengusung tema “Membangkitkan logika berpikir kritis Gen-Z melalui tindakan nyata terhadap isu-isu sosial, demi tercapainya dakwah Al-Islam Kemuhammadiyahan di dalam aktivitas IMM,” aktivitas ini diikuti oleh 53 mahasiswa baru FAI UMM angkatan 2025. DAD menjadi tahap awal kaderisasi yangg berfokus pada penanaman dan pembentukan ideologi IMM sebagai dasar aktivitas dakwah dan intelektual mahasiswa Muhammadiyah.
Ketua Umum IMM Komisariat Tamaddun, Shofwatun Nidda, dalam sambutannya menegaskan bahwa IMM merupakan ruang pembinaan ideologi dan karakter mahasiswa agar mempunyai logika kritis serta kepribadian yangg berdasarkan nilai-nilai Islam.
“IMM adalah ruang untuk menanamkan logika kritis, karakter, dan ideologi perjuangan. Melalui DAD ini, kami mau menumbuhkan kesadaran mahasiswa bakal peran dan tanggung jawabnya sebagai kader umat dan bangsa,” ujarnya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Malang Raya, Kelvin Argo Beni, S.IP, yangg menekankan pentingnya regenerasi kader ideologis. Ia menyampaikan bahwa pembinaan kader kudu dimulai dengan pemahaman nilai dasar IMM agar setiap personil mempunyai arah aktivitas yangg jelas dan berkarakter.


Meneguhkan Islam Berkemajuan
Sesi stadium generale menghadirkan Kukuh Dwi Kurniawan, S.H., S.Sy., M.H., perwakilan Forum Alumni (FOKAL) Tamaddun sekaligus pengajar Fakultas Hukum UMM. Dalam materinya, Kukuh menyoroti pentingnya peran IMM dalam menjawab tantangan sosial melalui dakwah intelektual yangg berpijak pada nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan.
“Gerakan dakwah di era modern menuntut kader yangg tidak hanya mengerti agama, tetapi juga bisa berpikir kritis dan bertindak nyata. Ideologi IMM kudu menjadi kompas moral dalam setiap langkah perjuangan,” pesannya.
Selain itu, Isa Almasih Putra Muhammadiyah, selaku Ketua Bidang Kader IMM Tamaddun, turut menjadi pemateri pada sesi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Ia menegaskan bahwa ideologi Muhammadiyah berpijak pada semangat Islam Berkemajuan — sebuah konsep dakwah yangg menekankan rasionalitas, kemanusiaan, dan kemajuan peradaban.
“Islam Berkemajuan bukan sekadar slogan, tetapi injakan ideologis Muhammadiyah yangg berasal dari teologi Al-Ma’un, teologi Al-‘Ashr, dan Ali Imran ayat 104. Ketiganya menegaskan pentingnya kebaikan nyata, produktivitas, dan kesadaran kolektif dalam menegakkan nilai-nilai Islam di masyarakat,” jelasnya.
Isa juga membujuk peserta untuk menjadikan ketiga landasan teologis tersebut sebagai orientasi berpikir dan bertindak di setiap ruang dakwah, agar kader IMM tidak berakhir pada wacana, melainkan bergerak nyata dalam kehidupan sosial.
Trikoda IMM
Selama tiga hari, peserta dibimbing oleh beragam pemateri dari kalangan pengajar dan alumni IMM Tamaddun seperti Fahrudin Mukhlis, M.IRKH, Firdaus, S.H., Abdul Rasyid, S.H., Hasim Muzadid, S.H., Rosyid Alwi, S.H., Aji Digdjaya, M.H., Galang Tito Pamungkas, S.H., Muhammad Hafid Ridho, S.H., dan Aswan, S.E.
Materi-materi tersebut memperdalam pemahaman peserta terhadap tri kompetensi dasar IMM: Religiusitas, Humanitas, dan Intelektualitas. Semua disusun untuk membentuk dasar ideologi yangg kokoh bagi kader Gen-Z agar bisa berkedudukan aktif sebagai pemasok dakwah pencerahan.
Master of Training, Daffa Al-Faruq, menjelaskan bahwa DAD bukan hanya forum pelatihan, melainkan proses penanaman nilai yangg membentuk identitas kader IMM sejati.
“Darul Arqam Dasar adalah pondasi ideologis. Di sini peserta belajar mengenal arah perjuangan, memahami nilai IMM, dan menanamkan semangat dakwah yangg berpijak pada Al-Islam Kemuhammadiyahan,” ungkapnya.
Gerakan Dakwah dan Intelektual
Rangkaian aktivitas berjalan disiplin dan interaktif. Peserta mengikuti ibadah berjamaah, tadabbur ayat, refleksi ideologi, diskusi, serta simulasi kepemimpinan dan persidangan. Suasana kekeluargaan dan semangat keislaman menyatu dalam setiap sesi pembelajaran.
Salah satu peserta, Imam, mengaku terkesan dengan aktivitas ini.
“Kegiatan ini betul-betul membuka wawasan. Saya jadi memahami bahwa IMM bukan sekadar organisasi, tapi jalan perjuangan untuk mengamalkan Islam yangg berkemajuan,” tuturnya.
Sebagai penutup, aktivitas diakhiri dengan prosesi pengukuhan kader IMM Tamaddun FAI UMM 2025, yangg berjalan khidmat pada Senin awal hari, 20 Oktober 2025. Momen tersebut menjadi simbol lahirnya kader ideologis baru yangg siap melanjutkan dakwah dan aktivitas intelektual IMM.
“Pengukuhan kader bukan akhir, melainkan awal perjalanan ideologis. Kami berambisi kader baru ini menjadi pelopor perubahan yangg berpegang teguh pada nilai Islam Berkemajuan,” pungkas Shofwatun Nidda.
Melalui aktivitas ini, IMM Tamaddun FAI UMM menegaskan komitmennya menanamkan ideologi Islam Berkemajuan kepada kader Gen-Z agar tumbuh sebagai insan religius, kritis, dan berbudi pekerti sosial demi kemajuan umat dan bangsa.
(Isa/AS)
1 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·