KULON PROGO, Selasa, 20 Agustus 2024. Terososan baru mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta melakukan sosialisasi dan training pembuatan sabun cuci piring dari kulit pisang. Kegiatan dilaksanakan di Unit I C 3 dengan pengajar Pendamping DPL Dr. Yusron Masduki,S.Ag.,M.Pd.I di Balai Padukuhan Kemiri Desa Wijimulyo Kec. Nanggulan Kulonprogo Yogyakarta.
Kegiatan menarik perhatian masyarakat untuk memanfaatkan limbah organik untuk menghasilkan produk yangg berfaedah dari limbah pisang. Pelatihan ini bermaksud untuk memberikan keahlian baru kepada penduduk Padukuhan Kemiri khususnya dan masyarakat Wijimulyo pada umumnya. Dengan memanfaatkan kulit pisang, peserta dilatih untuk mengolahnya menjadi sabun cuci piring yangg ramah lingkungan.
“Kami mau mengedukasi masyarakat bahwa limbah organik seperti kulit pisang bisa diolah menjadi produk yangg berfaedah sekaligus membantu mengurangi sampah, apalagi bisa menjadi peralatan yangg mempunyai nilai jual” ujar mahasiswi KKN UAD pada saat menyampaikan materi.
Kepala Dukuh Kemiri Iwan Setiawan, Dr. Yusron Masduki dan Mahasiswa UAD YogyakartaSelama sosialisasi dan pelatihan, para peserta dibimbing oleh mahasiswa KKN UAD dalam proses pembuatan sabun cuci piring dari limbah kulit pisang. Adapun sistem meliputi proses pengolahan kulit pisang, pencampuran bahan-bahan alami lainnya, hingga teknik pengemasan produk. Bahan yangg dibutuhkan dalam training ini berupa texapon, Air, Garam (NaCl), ekstrak kulit pisang, serta pewarna dan pewangi seperlunya.
Menurut Ketua KKN Pedukuhan Kemiri Eky Candra Fauzy, bahwa dalam pembuatan Sabun Cuci Piring ini sangat sederhana, sekaligus dapat mengurangi limbah dan menciptakan produk ramah lingkungan yg bisa ditreapkan oleh siapa saja. Kami juga berambisi sosialisasi dan training sangat berfaedah bagi masyarakat, yangg kemudian dapat membikin dan memasarkan sabun cuci piring untuk dijual diwarga sekitar Kalurahan Wijimulyo Nanggulan.
Salah satu penduduk mengungkapkan antusiasnya ketika mengikuti training ini. “ini adalah pengetahuan yangg sangat bermanfaat, dengan adanya sosialisasi dan training ini, tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menghemat pengeluaran rumah tangga” ujar ibu Sawarti. Pelatihan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, dengan angan aktivitas serupa bisa terus dilaksanakan untuk memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Diharapkan dengan training pembuatan sabun cuci piring ini, bakal mendongkrak ekonomi kerakyatan dengan mengembangkan UMKM di tingkat Padukuhan dan Kelurahan Wijimulyo, jika memungkinkan pemasaran bisa sampai luar daerah. Harapan dari DPL KKN produk cuci piring ini secepatnya segera didaftarkan menjadi IRT (industry Ruah Tangga), dan dikemas sehuingga menarik minat untuk memanfaatkan produk lokanya, sehingga dari dinas perdagangan dapat membatu pengurusannya, sehingga legal untuk diedarkan di kalangan masyarakat Wijimulyo dan Nanggulan pada umumnya, pungkasnya Yusron Masduki.
Hal senada diungkapkan Kepala Dukuh Kemiri Didin Setiawan, bahwa kami menyambut baik atas kerja keras KKN di Padukuhan ini sehingga keahlian yangg dimiliki mahasiswa KKN UAD sangat memberikan faedah yangg luar biasa, sehingga diharapkan pada waktu-waktu yangg bakal datang UAD bisa KKN di sini, pungkasnya ketika DPL menyampaikan pamitan menandai berakhirnya KKN pada tangal 28 Agustus 2024. (YM)
Suasana Pelatihan pembuatan sabun Cuci Piring di Padukuhan Kemiri Wijimulyo Nanggulan
Kepala Dukuh Kemiri Iwan Setiawan, Dr. Yusron Masduki dan Mahasiswa UAD Yogyakarta
English (US) ·
Indonesian (ID) ·