HIPMI Soroti Program BA KMP: Program Strategis Terancam Meleset Akibat Ketidaksesuaian Proses Seleksi Business Assistant - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

TAJDID.ID~Jakarta || Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pusat, melalui Pengurus Pusat Brili Agung, menyampaikan kritik mengenai penyelenggaraan program Business Assistant (BA) Koperasi Merah Putih (KMP) yangg diinisiasi oleh Kementerian Koperasi. Meskipun menilai program Koperasi Merah Putih sebagai inisiatif yangg sangat baik dan strategis untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan, HIPMI menyoroti bahwa rekrutmen Business Assistant tidak tepat sasaran, berpotensi menggagalkan tujuan awal program dan berujung pada pemborosan anggaran negara.

Brili Agung menjelaskan bahwa kegagalan seleksi terlihat jelas dari dua persoalan fundamental.

Pertama, kualifikasi Business Assistant yangg tidak sesuai kebutuhan lapangan
Diungkapkannya, HIPMI menemukan bahwa sebagian besar Business Assistant yangg terpilih disinyalir tidak mempunyai rekam jejak yangg memadai sebagai pebisnis sukses yangg pernah mengembangkan usahanya. Padahal, peran utama seorang Business Assistant adalah menjadi problem solver yangg bisa memberikan solusi kongkrit atas persoalan yangg dihadapi Koperasi Merah Putih dalam pengembangan usaha.

“Kesenjangan antara kualifikasi BA dan kebutuhan nyata KMP bakal menyebabkan pendampingan yangg diberikan tidak efektif dan hanya berkutat pada aspek administratif,” ujarnya.

Kedua, proses rekrutmen yangg eksklusif dan minim keterlibatan praktisi. Dijelaskannya, proses rekrutmen Business Assistant Koperasi Merah Putih dinilai tidak melibatkan secara aktif asosiasi pengusaha alias wirausaha di Indonesia. Ketiadaan kerjasama ini menghasilkan Business Assistant yangg kurang mempunyai expertise dan pemahaman praktis yangg mendalam dalam bumi pendampingan upaya dan pengembangan UMKM.

“Program ini strategis dan mempunyai multiplier effect yangg luas, namun jika sesuatu diserahkan kepada yangg bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Jika kondisi ini dibiarkan, tujuan awal direkrutnya BA untuk mendampingi UMKM berpotensi meleset jauh dari sasaran dan hanya bakal membuang-buang anggaran yangg semestinya dapat dimanfaatkan lebih efektif,” tegas Brili Agung.

Usulan Solusi Kongkrit dari HIPMI

Untuk memastikan program Koperasi Merah Putih melangkah optimal dan mencapai sasaran, HIPMI mengusulkan dua usulan solusi kongkrit kepada pihak penyelenggara program:

1. Libatkan Asosiasi Pengusaha Sebagai Tim Expert Mentor: Kementerian Koperasi kudu segera melibatkan asosiasi pengusaha seperti HIPMI untuk menjadi tim mahir (expert mentor) yangg bakal memberikan pengarahan dan training lanjutan bagi para Business Assistant terpilih. Keterlibatan ini bakal menjamin transfer pengetahuan dan pengalaman upaya praktis yangg dibutuhkan KMP.

2. Lakukan Tes Lanjutan (Follow-up Test): Segera laksanakan tes lanjutan alias verifikasi komprehensif bagi seluruh Business Assistant untuk memverifikasi secara langsung pengetahuan, pengalaman, dan keahlian mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus nyata dalam bumi usaha.

HIPMI siap bekerja-sama penuh dengan pemerintah untuk menyukseskan Koperasi Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan, namun mendesak agar pertimbangan dan perbaikan seleksi Business Assistant segera dilakukan demi menjamin kualitas pendampingan yangg diterima oleh Koperasi Merah Putih. (*)

-->
Sumber Tajdid.id
Tajdid.id