PWMJATENG.COM, Surakarta – Hadiah Buku Berdiri di antara Tiga Gunung Memeluk Rembulan untuk Wakil Kepala Sekolah bagian Humas Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Senin (10/4/2023).
Pengiriman kitab dikirim oleh penulis Doddi Ahmad Fauji Berdasarkan ‘Best Practice’ 30 Tahun Menulis Esay, 15 Tahun Menjadi Jurnalis dan Belajar di Bengkel Teater Rendra dengan penyunting Arif Senjaya.
Tulisan esay dan ficer mempunyai kesamaan sekaligus perbedaan, dan beberapa bagian pada kitab ini, berupaya menyajikan persamaan dan perbedaan tersebut, baik tersurat maupun tersirat.
Persamaan yangg utama adalah langkah penyajian tulisan dalam corak berkata alias bercerita. Seperti sedang berbincang tapi dituliskan. Karena sedang berbicara, bercerita, bertutur, maka tulisan esay dan ficer kudu komunikatif dan mudah difahami, dan tampak menghindari tulisan yangg berputar-putar, melingkar, berteori, apalagi hendak bergagah-gagahan dengan sering mengutip pendapat dari orang-orang asing.
Esay dan ficer condong mengedepankan pendapat dan style sendiri-sendiri, yangg tampak otentik dan orisinal.
Perbedaan tulisan esay tidak wajib terikat dengan peristiwa alias kejadian nyata, sedangkan ficer memang berangkaian dengan peristiwa alias kejadian, lantaran tulisan ficer masuk ke dalam tulisan jurnalistik. Tulisan esay condong sebagai karya sastra yangg bukan fiksi, sedangkan ficer itu merupakan tulisan berita. Eyasis berbudi pekerti sastrawan, ficerais berbudi pekerti wartawan.
Baca juga, Jaga Neraca Harian agar Husnul Khatimah!
“Kang mas Dwi Jatmiko semoga kitab ini menginspirasi,” ucap Doddi Ahmad Fauji.
Di dalam era ini orang bisa belajar menggunakan beragam langkah dan beragam sumber, dan ini merupakan tantangan bagi pembimbing untuk menemukan pendekatan yangg mana yangg bakal dipakai dalam membantu peserta didiknya untuk belajar secara efektif. Guru di era ini perlu memahami gimana langkah peserta didiknya belajar dan mencarikan yangg terbaik di antara beragam pilihan tersebut. Dengan kata lain selama pembimbing belum memahami gimana kemampuan, kebutuhan dan kekuatan masing-masing perseorangan peserta didiknya dalam mempelajari sesuatu bakal susah bagi pembimbing menentukan metode belajar dan mengajar yangg bakal berakibat positif kepada peserta didiknya.
“Terima kasih sang pelopor Doddi Ahmad Fauji yangg mau merangkul generasi penerus dan memberi bingkisan kitab di bulan Ramadan 1444 Hijriah bertepatan Nuzulul Qur’an. Sesuai pesan Surat Al-Alaq ayat 1-5 berfaedah sebagai counter culture alias sebuah perlawanan budaya dari tradisi masyarakat Arab yangg didominasi tradisi lisan kepada tradisi literasi, baca-tulis,” pungkas Wakasek bagian Humas Jatmiko.
Kontributor : Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 25
2 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·