Gubernur DKI Tantang IMM Bangun Jakarta Menjadi Kota Global dan Berbudaya - MuhammadiyahNews.com

Berita

• by AS
• 25 Oktober 2025
• 0 Comments
• 1 minute read
• 8 Views
• 8 jam ago

KLIKMU.CO – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta menggelar Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) 2025 dengan tema “Menata Jakarta, Menuju Kota Global Berbudaya” di Auditorium Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Kegiatan dibuka resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Dr Ir Pramono Anung Wibowo. Dia memberikan apresiasi atas kiprah dan komitmen IMM DKI dalam membangun Jakarta yangg berkekuatan saing dan berkarakter.

Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta Lutfiadi SH MH menyampaikan bahwa RAKORDA tahun ini menjadi momentum strategis bagi IMM untuk memberikan pendapat dan kontribusi nyata bagi pembangunan Jakarta.

“Kami mengangkat tema Menata Jakarta untuk Kota Global Berbudaya. Selama tiga hari ke depan, kami bakal membahas isu-isu krusial yangg berangkaian dengan Jakarta, mulai dari keseimbangan pembangunan, kebijakan publik, hingga peran mahasiswa,” ujarnya.

Lutfiadi menambahkan bahwa IMM DKI sekarang mempunyai sekitar 17 lembaga semi otonom (LSO) yangg menjadi wadah pengembangan kompetensi, minat, dan talenta kader, termasuk pusat studi dan support hukum.

“IMM DKI siap bekerja-sama dan memberikan sumbangsih besar untuk membangun Jakarta menuju kota dunia dan berbudaya. Ini merupakan komitmen kami sebagai bagian dari masyarakat DKI Jakarta,” tutupnya.

Gubernur Pramono Anung menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan organisasi mahasiswa. “Mudah-mudahan banyak perihal bisa disinergikan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPD IMM DKI Jakarta. Jakarta sedang berbenah untuk menjadi kota yangg lebih aman, nyaman, dan bersahabat,” ujarnya.

Pembukaan RAKORDA ini menjadi momentum krusial bagi IMM DKI Jakarta untuk memperkuat kontribusi terhadap pembangunan wilayah sekaligus menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam mewujudkan Jakarta yangg modern, berkekuatan saing global, namun tetap berakar pada nilai budaya dan kemanusiaan.

(Dedi/AS)