Gerakan Pendidikan Inklusif, Jadi Isu Pembahasan Tanwir I ‘Aisyiyah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

JAKARTA, PIJARNEWS.ID – Tanwir I ‘Aisyiyah bakal digelar pada 15-17 Januari 2025 di di Hotel Tavia Heritage, Jakarta dan diikuti oleh 350 peserta dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah. Sedangkan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah bakal mengikuti secara online melalui zoom.

Sebagaimana diketahui, Tanwir merupakan forum permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar untuk melakukan penguatan, konsolidasi gerakan, dan refleksi atas perjalanan ‘Aisyiyah pasca Muktamar ke-48 tahun 2022 lampau di Surakarta.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dr. apt. Salmah Orbaniyah, M.Kes. menjelaskan bahwa tema Tanwir I ‘Aisyiyah tahun ini adalah “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Menuju Indonesia Berkeadilan”. Ia mengungkapkan tema ini sangatlah relevan dengan situasi Indonesia saat ini.

Sebab tetap terdapat ketimpangan di tengah masyarakat yangg terlihat dari problem kemiskinan, belum terpenuhinya akses jasa dasar terutama pada golongan rentan dan marjinal, hingga tetap tingginya nomor kekerasan terhadap wanita dan anak.

“Aisyiyah sebagai aktivitas wanita yangg peduli pada rumor perempuan, anak, dan golongan marjinal memandang bahwa ketimpangan tersebut kudu diatasi agar tidak ada seorang pun yangg tertinggal alias no one left behind,” ujarnya saat Konferensi Pers Jelang Tanwir I ‘Aisyiyah pada Selasa (14/1/2025) di Aula Kantor PP Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara itu Sekretaris Umum PP ‘Aisuiyah Tri Hastuti Nur Rochimah mengungkapkan strategi yangg bisa dilakukan, baik itu dengan penyadaran, pemenuhan akses jasa dasar, pemberdayaan, hingga pembelaan kebijakan.

Terdapat beberapa rumor yangg bakal menjadi pembahasan dalam Tanwir I ‘Aisyiyah, mulai dari aktivitas pendidikan inklusif, upaya berbareng untuk pencegahan dan penanganan kekerasan, kedaulatan pangan di tengah problem perubahan suasana dan ekonomi global, ketahanan keluarga, hingga isu-isu wanita dan anak dalam pandangan Islam Berkemajuan.

Ia menyampaikan, ‘Aisyiyah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah bakal me-launching Gerakan Pendidikan Inklusif Berkelanjutan dalam forum Tanwir I ‘Aisyiyah ini.

“Gerakan pendidikan inklusif menjadi upaya nyata untuk menyediakan pendidikan berbobot tanpa diskriminasi yangg menjunjung tinggi kesetaraan dan memberikan kesempatan yangg sama bagi setiap anak dengan beragam latar belakang, kondisi, dan kebutuhan,” jelasnya.

Saat ini, belum semua sekolah menerapkan pendidikan inklusif meski telah menjadi mandat undang-undang, sehingga belum semua anak dengan beragam latar belakang dan kebutuhan, mengakses pendidikan bermutu.

Ia memberi contoh, anak berkebutuhan unik (ABK), korban perkawinan anak dan kekerasan, anak berhadapan dengan hukum, anak dari masyararakat adat, maupun anak yangg tinggal di wilayah kondisi geografis yangg tidak mudah dijangkau.

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id