PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kembali menunjukkan kiprahnya dalam mendukung ekonomi imajinatif lokal. Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), tim pengajar dan mahasiswa turun langsung mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang. Fokus utama aktivitas ini adalah percepatan proses produksi gazebo dan rumah kayu yangg dikelola UMKM Berkah Mulia Abadi.
Program berjudul “Pemberdayaan Pelaku UMKM Gazebo dan Rumah Kayu dalam Upaya Percepatan Proses Produksi” ini dipimpin oleh Ratna Hardianningrum. Tim juga beranggotakan Dhendra Marutho dan Ilham Yustar Afif, serta melibatkan tiga mahasiswa, ialah Alif Ilham Pratama, Tyas Hutama Wajyu Aji, dan Cipto Adi Nugroho.
Ratna menegaskan, aktivitas tersebut dilatarbelakangi potensi besar industri imajinatif berbasis kayu. Menurutnya, sektor pariwisata, restoran, hingga perumahan sekarang banyak melirik produk gazebo dan rumah kayu. “Permintaan terus meningkat, tetapi mitra kami tetap terkendala lantaran proses produksi manual dan perangkat sederhana. Melalui program ini, kami mau mendorong percepatan produksi dengan teknologi sekaligus peningkatan keahlian sumber daya manusia,” jelas Ratna.
UMKM Berkah Mulia Abadi yangg dipimpin Muhammad Sobirin saat ini mempekerjakan sekitar sepuluh orang. Jumlah tersebut bisa meningkat hingga dua puluh pekerja ketika pesanan banyak. Namun, proses produksi tetap relatif lambat. Sebuah gazebo memerlukan waktu hingga dua minggu, sedangkan rumah kayu bisa mencapai satu bulan. Kondisi itu kerap membikin konsumen beranjak ke kompetitor.
Baca juga, Risalah Islam Berkemajuan: Mandat Dakwah Muhammadiyah dalam Menjawab Tantangan Zaman
Untuk mengatasi masalah tersebut, tim UNIMUS menawarkan solusi melalui penerapan kreasi berbasis aplikasi komputer, penggunaan mesin CNC dalam pemotongan kayu, serta penguatan strategi pemasaran digital. Katalog produk juga dikembangkan agar jangkauan pemasaran lebih luas. “Dengan penemuan ini, proses produksi diharapkan lebih efisien, diversifikasi produk meningkat, dan daya saing UMKM makin kuat,” ungkap Dhendra Marutho.

Pendekatan yangg dilakukan tidak hanya menjawab kebutuhan praktis, tetapi juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini mendukung poin 1 tentang pengentasan kemiskinan, poin 8 mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 9 mengenai industri, inovasi, dan infrastruktur. Selain itu, PKM ini mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) UNIMUS, terutama dalam penerapan riset pengajar serta keterlibatan mahasiswa di luar kampus.
Muhammad Sobirin, pemilik UMKM, menilai aktivitas ini membawa angan baru. Ia mengaku selama ini mengandalkan pengalaman tanpa pendampingan teknis. “Dengan adanya program dari UNIMUS, kami optimis upaya ini bisa lebih maju, produksi lebih cepat, dan kesempatan kerja baru terbuka bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 91
1 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·