Surabaya, KLIKMU.CO – Tim Futsal SMA Muhammadiyah 1 Surabaya (Smamsa) sukses mendapatkan juara 2 dalam arena Dexpotion Cup 2023 nan diselenggarakan oleh Universitas Hang Tuang Fakultas Kedokteran Gigi, Jumat-Ahad (10-12/3).
Bertanding berturut-turut selama tiga hari, beberapa pemain Smamsa mengalami angin besar cedera. Hingga pemain nan duduk di bangku persediaan menjadi opsi kedua nan kudu berjuang keras dengan 32 tim peserta lainnya.
Meski diterpa cedera, tim futsal Smamsa sukses masuk semifinal dan bisa merebut juara 2 dalam turnamen Dexpotion Cup 2023. Mayoritas pemain memang berasal dari kelas X dan XI nan belum lama ini berasosiasi untuk melakukan persiapan latihan. Kurangnya komunikasi dan sebagian pemain mengalami cedera menjadi hambatan saat pertandingan.
Kepada kontributor KLIKMU.CO, Edo Dahlan siswa kelas XI MIA3, salah satu pemain futsal Smamsa, menjelaskan bahwa pertandingan futsal ini begitu berat lantaran anak-anak selain kudu mempunyai keahlian mental dan bentuk nan kuat, sebagian dari mereka juga terkendala komunikasi dan sebagian pemain di bekap cedera.
“Hingga kami tidak mempunyai pemain persediaan satu pun,” ujarnya.
Selain itu, pemain kudu mempunyai mental nan kuat dengan langkah berlatih secara teratur dan disiplin. Selalu melakukan uji coba pertandingan persahabatan. Selain itu, anak-anak juga mempunyai kelemahan finishing nan kurang baik.
“Saya berambisi ke depan teman-teman lebih semangat lagi dan kudu ditingkatkan untuk berlatih serta kudu bisa konsisten. Sehingga ada hasil nan dirasakan,” paparnya.
Pesan coach Arwin juga selalu diingat Edi dan kawan-kawan. “Terus berjuang dari peluit awal hingga akhir, jangan menyerah. Tetap semangat konsentrasi dalam bermain dan konsentrasi,” ucap Edo mengingat pesan sang pelatih.
Sementara itu, coach Arwin Nurma Julianto SPd ketika usai pertandingan menjelaskan, persiapan sudah dimulai dari beberapa bulan nan lalu. Setiap satu minggu sekali anak-anak berlatih. Tapi, sebenarnya persiapan kurang lantaran paling tidak satu minggu kudu berlatih dua kali.
“Kita juga melakukan uji tanding agar mental tim ini bisa terlatih. Kendala saat di semifinal itu banyak anak-anak nan cedera. Jadi, mungkin lantaran aspek kelelahan dari segi stamina sama finishingnya terlihat kurang. Cedera hamstring dan engkel dialami anak-anak. Menu latihan juga sudah saya berikan mulai fisik, finishing, dan juga taktik,” paparnya.
“Alhamdulillah, akhirnya kita bisa mendapatkan juara 2. Kuncinya angan dan usaha. Sudah saya sampaikan saya tidak mematok juara untuk anak-anak lantaran juara itu adalah bonusnya. Jadi, nan menikmati ya anak-anak silakan nikmati saja prosesnya,” ucap Erwin nan juga sebagai staf kesiswaan. (Nashiiruddin/AS)