Wakil Ketua PDM Surabaya M. Rofiq Munawi sedang memberikan motivasi dan pengarahan kepada anak-anak jalanan. (Harly/KLIKMU.CO)
Surabaya, KLIKMU.CO – Drs M. Rofiq Munawi MPdI, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Bidang Seni Budaya, Pembinaan Pengawasan Keuangan, dan Suara Muhammadiyah Corner, menemui anak jalanan di wilayah rumah pompa Dharmahusada, Senin (20/3).
Rofiq memang diminta langsung oleh koordinator Gerakan Mengajak Sedekah (Gemas) untuk memberikan pengarahan alias tausiah kepada anak-anak jalanan nan berada di rumah pompa Darmahusada.
Sebagian dari mereka tidak mempunyai tempat tinggal tetap, apalagi ada juga nan tidak mempunyai sanak saudara. Hidupnya berjuntai pada orang lain untuk membeli hasil penjualan surat kabar dan tisu di trotoar lampu merah.
Gerakan Gemas sendiri dibentuk pada tahun 2017 dengan konsentrasi tujuan di bagian sosial. Berupaya agar anak-anak tetap bisa merasakan bangku sekolah. Tidak sekadar berdagang lantaran masa depan mereka tetap panjang.
Ajak Belajar Ngaji dan Pendidikan Formal
Koordinator Gemas Hendra Putra saat diwawancarai kontributor KLIKMU.CO menjelaskan, awalnya banyak sekali anak-anak nan tetap usia awal berdagang koran, tisu, dan lain sebagainya di wilayah rumah pompa trotoar lampu merah. Pihaknya merasa prihatin. Maka dari itu, mereka diajak untuk meluangkan waktu sejenak belajar selama 90-160 menit.
“Kegiatannya kita laksanakan pada Jumat dan Ahad. Untuk Jumat dimulai pukul 19.00-20.00 malam, prioritasnya belajar mengaji. Kalau Ahad itu pukul 15.00-16.00 sore, pembelajaran pendidikan formal. Jadi, jika anak-anak mempunyai hambatan tidak bisa membaca tentu kita melakukan pendampingan agar bisa membaca. Termasuk jika anak-anak mempunyai PR dari sekolah kita bantu juga untuk mengerjakan,” paparnya.
Hendra menjelaskan, Gemas mempunyai tiga program, ialah mengenai pendidikan, pembagian sembako untuk para lansia, dan kesehatan. Bagi nan belum sekolah, pihaknya bakal menyekolahkan anak-anak ini.
“Akan kami datangi dan survai sampai lulus SMA. Mengenai biaya pendidikan bakal dibantu para dermawan melalui tim Gemas untuk anak-anak nan putus sekolah dan juga anak yatim piatu. Kemudian untuk sembako kita berikan kepada lansia nan hidupnya sebatang kara satu bulan satu kali. Meskipun nilainya tidak begitu besar, paling tidak bisa membantu dan meringankan mereka semuanya,” ujarnya.
“Untuk nan di kesehatan itu kita mempunyai rumah singgah dan ambulans gratis. Ambulans cuma-cuma ini untuk masyarakat Surabaya nan membutuhkan. Sedangkan rumah singgah itu adalah sebuah kediaman tempat tinggal untuk pasien-pasien dari luar kota nan sakit keras dan butuh kontrol rutin misalnya. Supaya tidak membebani biaya transportasi mereka untuk pulang ke daerahnya dan juga kami siap menjemput andaikan kami dibutuhkan,” paparnya.
Dia mengatakan, relawan relawan tidak digaji serta tidak ada duit operasional. Tidak ada support bensin dan sebagainya. Jadi, tidak ada keanggotaan. Semua boleh datang dan membantu lantaran namanya melakukan tidak ada keterikatan. “Tapi, mereka percaya bahwa bakal selalu ada jalan dan orang baik nan ikut membantu,” ucap Putra nan saat ini bekerja sebagai marketing.
Luangkan Waktu di Tengah Kesibukan
Sementara itu, Drs M. Rofiq Munawi MPdI di tengah kesibukannya nan begitu padat meluangkan waktu untuk meluangkan waktu untuk memberikan tausiah. “Menjelang bulan suci Ramadhan saya dimintai tolong oleh aktivitas Gemas untuk memberikan motivasi agar anak-anak ini bisa melakukan ibadah puasa Ramadhan semampunya. Kalau tidak kuat sampai azan Magrib ya puasa Duhur saja. Tidak ada masalah memang untuk pembelajaran,” ujarnya.
Rofiq menambahkan, beberapa dermawan datang untuk membantu. Memang para dermawan berupaya untuk menyenangkan anak-anak. Mereka juga memberikan jajan kue, duit saku, dan lain sebagainya. Dia juga sempat bertanya kepada anak-anak ini rupanya ada beberapa anak nan sudah hafal juz 30.
“Tapi namanya anak memang beragam backgroundnya. Ada anak nan jenis-jenis autis sehingga tidak mudah untuk diceramahi. Ada nan mendengarkan serius, ada nan tidak mendengarkan. Secara ekonomi memang anak-anak ini golongan marjinal ketinggalan golongan ekonomi pinggiran. Tetapi, kita tetap memberikan motivasi agar ada semangat belajarnya agar ke depan tidak terlalu menjadi beban hidup. Diharapkan mereka ini mempunyai keterampilan,” bebernya.
Nah, pada momentum Ramadhan ini, aktivitas Gemas kudu bisa menerapkan gimana anak-anak itu bisa tetap meningkatkan ibadahnya. Membaca Al-Quran, salat tarawih, dan lain-lain. Ini nan ditanamkan agar anak-anak juga mengikuti. Sehingga ada beberapa dermawan merasa terpanggil agar anak-anak nan kurang bisa ini ada nan memperhatikan.
“Anak-anak ini condong kesannya liar. Melalui Gemas mereka dikumpulkan dan dibina, kita berikan pengarahan agar kelak lebih tertata untuk momen Ramadhan. Tidak hanya bermain, tapi ada nuansa ibadah nilai-nilai ketakwaan alias keagamaannya agar jadi anak nan semestinya anak-anak pesantren,” ucap Rofiq nan sebagai ketua PCM Kenjeran. (Nashiiruddin/AS)
2 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·