Development of Quranic Literacy Program, Jadi Program Rutin UMM - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 11 bulan yang lalu
Kepala Biro Pengembangan SDM dan AIK Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Pradana Boy ZTF

MALANG, PIJARNEWS.ID – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus meningkatkan kompetensi civitas akademikanya. Pada Sabtu (16/11/2024) kemarin, UMM mengawali aktivitas rutin Development of Quranic Literacy Program (DQLP). Turut aktif ribuan pengajar dan pegawai pada agenda yangg diselenggarakan oleh Biro Pengembangan SDM dan AIK tersebut.

Adapun DQLP merupakan aktivitas yangg dirancang untuk meningkatkan literasi Alquran serta membangun atsmosfer qurani. Kepala Biro Pengembangan SDM dan AIK Dr. Pradana Boy menerangkan bahwa agenda ini menjadi upaya penyeimbang kehidupan. Tidak hanya konsentrasi pada bumi dengan bekerja, tapi juga memenuhi kebutuhan spiritual sivitas akademika.

“Program ini bakal melangkah seriap minggu untuk memberikan ruang peningkatan spiritual. Tidak berkarakter paksaan dan memang berangkat dari kesadaran bapak dan ibu,” katanya.

Ada enam peminatan yangg bisa dipilih oleh pengajar dan pegawai. Mulai dari tafhim, tafsir, tahfiz, tilawah, tahsin, dan tartil. Sebelumnya, para peserta juga sudah dites agar bisa sesuai dengan kelas-kelas yangg tersedia. Adapun instrukturnya merupakan tim yangg mempunyai skill di bidangnya, terutama dari lembaga lembaga keislaman di UMM.

Ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah mempunyai motto ‘arruju’ ila quran wassunnah’ ialah kembali pada Alquran dan sunnah. Maka, gimana bisa menjalankan motto tersebut jika tidak memliki keterikatan dengan Alquran yangg menjadi landasan kehidupan manusia.

“Sifatnya elastis dan harapannya bapak ibu bisa belajar Alquran dengan riang gembira. nan terpring adalah gimana peserta bisa mendapatkan makna dari DQLP,” paparnya.

Adapun para peserta diharapkan bisa memahami dengan baik masing-masing materi sesuai golongan peminatan dalam 16 kali pertemuan. Agenda ini juga mengelurkan sertifikat kompetensi sebagai unsur pendukung indeks keahlian pengajar dan indeks keahlian karyawan.

Di sisi lain, salah satu peserta Lintang Rinukti mengaku senang ada program tersebut. Sehingga dia bisa meningkatkan keahlian membaca Alqurannya, apalagi berbareng dengan teman-teman pengajar dan pegawai lain. Meski sudah membacanya setial hari, dia mau terus meningkatkan tajwid dan keahlian membacanya.

“Kami juga bisa memilih mau kelas apa. Tidak hanya kelas tahsin ataupun tartil, para peserta juga bisa berada di kelas tahfiz untuk mahfuz alias apalagi tafsir untuk memahami isi Alquran dengan lebih baik,” jelasnya.

-->
Sumber pijarnews.id
pijarnews.id