Dari Sekretaris, Muhammad Nasiruddin Naik Jadi Ketua PDM Kabupaten Magelang - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

SUYAGEMILANGNEWS.COM, Magelang – Muhammad Nasiruddin akhirnya terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang periode Muktamar ke-48. Sementara sekretarisnya adalah Eko Prasetyo.

Lalu Ketua Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang terpilih adalah Nida Ul Hasanah. Sekretarisnya, Genduk Ernawati. Pengumuman ini menjadi puncak aktivitas Musyawarah Daerah (Musyda) ke-8 PDM Kabupaten Magelang yangg mengusung tema “Membumikan Islam yangg Unggul dan Berkemajuan di Kabupaten Magelang.”

Muhammad Nasiruddin dan Eko Prasetyo terpilih berasas hasil rapat pleno pemilihan formatur ketua yangg digawangi oleh 11 orang calon formatur pimpinan. Rapat ini berjalan di Kampus I Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), 6-7 Mei 2023. Adapun sistem pemilihan dilakukan dengan langkah e-voting.

Sebelum terpilih menjadi ketua, Muhammad Nasiruddin mendapat bunyi terbanyak dalam pemilihan 11 calon formatur ketua dari 32 personil musyda. Sementara Eko Prasetyo berada di ranking ketiga. Sedangkan nama Adjhadri Puruhito sempat berada di posisi kedua. Nomor empat, Muhammad Thohirin, serta nomor lima adalah Zanuar Efendi. Sedangkan enam sampai sebelas besar secara berurutan adalah Khoerudin, Sugiyono, Slamet Fauzi, Nuryanto, Agus Miswanto, Mirza Sidata.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Jumari menyebut, Muhammadiyah punya karakter dalam menetapkan ketua dan sekretaris. Tidak selalu yangg meraih bunyi terbanyak yangg bakal menjabat di dua kedudukan tertinggi di PDM.

“Penentuan ketua dan sekretaris itu berada di tangan 11 orang,” jelas laki-laki yangg juga menjabat Ketua PDM Kabupaten Magelang Periode Muktamar ke-47 itu dalam penutupan musyda ke-8, Minggu, (7/5/2023).

Dirinya optimistis, ketua dan sekretaris terpilih ini bakal bisa melanjutkan semangat para pendahulu, agar Muhammadiyah di Kabupaten Magelang menjadi organisasi Islam yangg unggul dan berkemajuan.

Ia pun menceritakan pengalamannya berbareng Nasiruddin. Tujuh tahun lalu, dia meraih bunyi terbanyak pada pemilihan ketua PDM. Selisih tipis dengan Nasiruddin. Ia pun berbincang empat mata, dan meminta Nasiruddin yangg duduk di posisi ketua. Nasiruddin menolak. Akhirnya, dia menjadi ketua PDM selama 7 tahun. Karena yangg 2 tahun terjadi penundaan pemilihan akibat pandemi Covid-19.

“Jadi sebenarnya, Pak Nasir ini butuh perenungan selama 7 tahun untuk mau menjadi ketua,” ucap Jumari yangg disambut gelak tawa peserta musyda.

Dirinya pun memberikan pesan unik kepada para formatur pengurus PDM dan PD ‘Aisyiyah terpilih untuk datang ke pengajian, agar mengetahui persoalan persyarikatan.

“Pimpinan itu tidak kudu selalu mengisi pengajian. Tapi sering-sering juga membaur dengan umat alias jamaah, maka kita bakal tahu persoalan-persoalan mereka yangg sesungguhnya,” ujarnya berpesan.

Ia sudah membuktikan, banyak persoalan persyarikatan bisa diselesaikan dengan langkah itu. Nyawiji dengan umat.

“Banyak persoalan persyarikatan yangg selesai tidak dengan surat keputusan,” tandasnya.

Ketua PDM Kabupaten Magelang Periode Muktamar ke-48 terpilih Muhammad Nasiruddin tidak menyangka dirinya terpilih. Karena dia tetap mengingat-ingat pesan Ketua PDM Kabupaten Magelang Jumari, bahwa menjadi ketua di PDM tidak boleh diniati. Pesan itu disampaikan Jumari tidak ditujukan unik kepada dirinya saja, melainkan kepada seluruh personil musyda.

“Betul pesannya begitu. Di Muhammadiyah, jadi calon PDM itu jangan diniati. Tapi jika sudah jadi, lakukan sepenuh hati. Kalau sejak awal diniati, kelak tercemari hal-hal yangg tidak baik. Maka yangg lurus-lurus saja,” ujarnya.

Ia pun telah berembuk dengan 11 calon formatur PDM terpilih. Agar program aktivitas yangg dikerjakan kelak bisa membawa Muhammadiyah semakin maju. “Tantangan era sekarang tidak semakin kecil, kita kudu mobilitas cepat. Kalau nggak cepat, kita bisa terlindas zaman,” ungkapnya.

Menurut Nasiruddin, posisi kedudukan di PDM hanyalah sebuah pelengkap organisasi. nan utama adalah siap mengabdi. “Semua tugas di Muhammadiyah kudu tuntas,” pungkasnya. (puts)

-->
Sumber Surya gemilangnews
Surya gemilangnews