Dakwah di Metropolitan, Kader Muhammadiyah Harus Ngonten Atraktif - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

SLEMAN – Sebagai umat Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar menjadi sesuatu nan kudu dilakukan untuk mendapatkan keberkahan dengan membujuk ke jalan Allah swt. Hal ini ditekankan oleh dr. H. Muhammad Arifuddin, Sp.Ot. saat mengisi Kajian Ramadhan Neng Depok sesi pertama pada Selasa (28/3) sore jelang berbuka puasa di SD Muhammadiyah Condongcatur.

Menurutnya, dakwah bermaksud untuk mengharapkan orang lain mendapatkan kebaikan sebagaimana kita mengetahui kebaikan tersebut. “Sekali lagi tujuannya adalah membujuk kepada jalan Allah Swt,” jelasnya.

Adapun, metodenya kudu atraktif, kreatif, dan menarik serta diperbanyak sehingga apa nan disampaikan bisa masuk ke banyak kalangan maupun komunitas. Di samping juga kudu menjaga hati dari ketenaran dan terkenal nan terkadang bisa membikin semuanya jadi terlena.

Seiring berjalannya waktu tantangan untuk berceramah semakin beragam, terutama di lingkungan masyarakat metropolitan saat ini. Di mana masyarakat terlalu sibuk bekerja dikejar waktu dan semua aspek kehidupan kudu serba cepat, salah satunya dalam perihal agama.

Untuk mensiasati perihal itu, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sleman itu menilai pembuatan konten islami di media sosial sangat tepat untuk dakwah di area metropolitan.

“Kalau kita bisa membikin konten media sosial nan singkat tapi berfaedah dan dilihat oleh masyarakat sembari rehat dari pekerjaannya tentu bakal lebih bisa diterima. Sebaliknya, jika kontennya terlalu panjang, mungkin tidak bakal bisa masuk ke masyarakat metropolitan,” tandas Arifuddin.

Meskipun dakwah metropolitan lebih mengandalkan media sosial, bakal tetapi Arifuddin mengingatkan jika dakwah “jalur darat” seperti langsung ke masjid dan lingkungan masyarakat tidak bisa ditinggalkan begitu saja dan sesekali juga krusial untuk mendekatkan diri di masyarakat.

Di akhir kajian, Arifuddin mengimbau agar para kader dan mubaligh Muhammadiyah kudu bisa membikin konten nan bisa menarik dan menggerakkan serta kudu bergerak lebih atraktif dan efisien. “Namun, jika mau membikin konten nan menarik, maka isinya kudu baik juga. Insyaallah, bakal semakin bermanfaat,” tutup Arifuddin. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah

-->
Sumber mediamu.id
mediamu.id