PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sukses menghadirkan penemuan pangan lokal yangg dirancang untuk menekan nomor obesitas. Produk tersebut diberi nama BEKAFIT, hasil olahan bekatul sebagai sumber serat yangg dipadukan dengan buah naga sebagai pemanis alami.
Tim mahasiswa ini terdiri dari Selvi Restiyana, Dita Febriana Nur Faatihah, Tsannina Saida Lathifa, Mutia Mayzalina, dan Asterika Indah Nuraini. Mereka bekerja-sama di bawah pengarahan pengajar FIK UMS, Dyah Intan Puspitasari.
Ketua Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ormawa (PPO) FIK UMS 2025, Selvi Restiyana, menyebut produk tersebut datang sebagai jawaban atas dua tantangan sekaligus: tingginya nomor obesitas di Indonesia dan rendahnya pemanfaatan pangan lokal.
“BEKAFIT kami kembangkan sebagai cemilan tinggi serat dari bekatul. Buah naga digunakan sebagai pemanis alami sehingga menghasilkan rasa lezat, memberi pengaruh kenyang lebih lama, dan membantu mengendalikan asupan kalori,” jelas Selvi saat ditemui Kamis (25/9).
Ia menambahkan, upaya ini merupakan solusi nyata untuk mendorong pola makan sehat dengan memanfaatkan potensi pangan lokal.
Baca juga, Empat Prinsip Berorganisasi dalam Islam: Refleksi dari Surah As-Saff
Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan prevalensi obesitas terus meningkat setiap tahun. Kondisi ini menjadi aspek akibat sejumlah penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi. Fakta tersebut mendorong mahasiswa FIK UMS untuk menghadirkan produk pangan fungsional yangg tidak hanya sehat, tetapi juga mendukung kemandirian pangan nasional.
“Kami berambisi BEKAFIT menjadi contoh bahwa bekatul, yangg selama ini kurang dimanfaatkan, mempunyai potensi besar sebagai pangan fungsional modern. Produk ini juga bisa membuka kesempatan pengembangan industri pangan sehat sekaligus mendukung program pencegahan obesitas,” papar Selvi.
Riset pengembangan BEKAFIT berjalan selama dua bulan. Prosesnya mencakup pembuatan produk, uji laboratorium, hingga uji penerimaan masyarakat. Seluruh tahap dilakukan untuk memastikan produk memenuhi standar kesehatan sekaligus disukai konsumen.
Respon masyarakat terhadap produk ini terbilang positif. Banyak yangg menilai cemilan tersebut tidak hanya sehat, tetapi juga praktis dan mempunyai cita rasa bersaing dengan produk komersial lain.
“Cemilan ini rasanya enak, teksturnya gurih, aromanya enak, dan warnanya juga bagus,” ungkap Tiwi, salah satu responden uji publik yangg turut memberi masukan dalam penyempurnaan BEKAFIT.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 31
1 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·