PWMJATENG.COM, Surakarta – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar aktivitas bertema “Latihan Sehat dan Aman: Edukasi Pencegahan Cedera Sprain dan Strain pada Pesilat” di Perguruan Silat Perisai Diri Morodipan, Gonilan, Kartasura. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Ormawa (PPO) dan diikuti sekitar 20 atlet pesilat.
Ketua Panitia, M. Naufal Dzakiyarkan Thama, menjelaskan bahwa aktivitas tersebut merupakan bentuk kepedulian mahasiswa fisioterapi terhadap kesehatan atlet. “Melalui program ini, mahasiswa Fisioterapi UMS berkomitmen mendukung kesehatan atlet dengan memberikan pengetahuan praktis mengenai pencegahan dan penanganan cedera olahraga,” ujarnya, Kamis (9/10).
Pelatih Perisai Diri, Santi Hartati, menyambut baik inisiatif mahasiswa UMS itu. Ia mengungkapkan apresiasinya atas materi dan perangkat latihan yangg diberikan kepada para pesilat. “Kami berterima kasih atas kehadiran mahasiswa Fisioterapi UMS. Materi yangg dibagikan sangat bermanfaat, apalagi dengan adanya perangkat penunjang latihan yangg bisa kami gunakan untuk mencegah cedera,” tuturnya.
Kegiatan yangg berjalan pada Rabu (17/9) tersebut diawali dengan registrasi peserta. Setelah itu, mahasiswa HMP Fisioterapi memberikan edukasi mengenai cedera sprain (keseleo) dan strain (tarikan otot). Materi difokuskan pada langkah-langkah sederhana agar pesilat bisa mengantisipasi akibat cedera, baik saat latihan maupun saat bertanding.
Sesi berikutnya bersambung dengan demonstrasi penggunaan alat-alat fisioterapi. Para mahasiswa tidak hanya menjelaskan teori, tetapi juga langsung memperagakan penggunaannya. Peserta kemudian diajak mencoba dengan pendampingan intensif agar memahami penerapan yangg tepat.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Antusiasme peserta terlihat jelas saat sesi praktik berlangsung. Mereka aktif mengusulkan pertanyaan dan mencoba beragam teknik penanganan cedera. “Ternyata langkah penggunaan alat-alatnya mudah ya, Kak,” ujar salah satu peserta sembari tersenyum puas setelah mencoba langsung.
Selain penanganan cedera, mahasiswa Fisioterapi UMS juga memperkenalkan sejumlah latihan pencegahan, seperti squat jump, lunges, plank, dan chest passing in single leg stance. Sebelum praktik, mereka menjelaskan faedah dari tiap aktivitas agar peserta mengerti tujuan latihan tersebut.

Latihan kemudian dilakukan bersama-sama dalam suasana hangat dan interaktif. Para atlet terlihat antusias mengikuti setiap aktivitas yangg dicontohkan. Interaksi dua arah antara mahasiswa dan pesilat menjadikan aktivitas ini terasa hidup dan edukatif.
Menjelang penutupan, panitia membuka sesi tanya jawab. Peserta dipersilakan menceritakan pengalaman cedera yangg pernah dialami. Diskusi ini menjadi sarana refleksi untuk mengaitkan teori dengan pengalaman nyata di lapangan.
Melalui aktivitas ini, mahasiswa Fisioterapi UMS tidak hanya mengedukasi tetapi juga menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kebugaran dan keamanan dalam latihan bela diri. Kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat mencerminkan peran nyata perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Kegiatan ini sekaligus mempertegas komitmen UMS dalam mendukung pengembangan potensi mahasiswa serta memberikan faedah langsung bagi masyarakat melalui program pengabdian yangg aplikatif dan berkelanjutan,” pungkas Naufal.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 92
2 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·