IBTimes.ID, Jakarta – MarkPlus didukung oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berupaya mengembangkan pasar syariah di Indonesia. Berangkat dari ini, MarkPlus Islamic berkomitmen untuk memperkuat ekonomi Indonesia dengan menggandeng pemangku kepentingan lainnya yangg dapat berkedudukan dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Hal ini membawa MarkPlus Islamic untuk menghadirkan arena pemasaran upaya syariah yangg sekarang kembali digelar dalam Islamic Entrepreneurial Marketing Festival (IEMF) 2023.
Setelah menyaksikan webinar berbareng tokoh-tokoh dibalik berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia, IEMF 2023 menghadirkan rangkaian Talk Show & Sharing Session berbareng tamu-tamu kehormatan yangg juga diikuti dengan pemberian penghargaan kepada Pemerintah Daerah dan Influencer Muslim di Indonesia, (12/4/2023).
Acara ini dibuka oleh Taufik, CEO MarkPlus Islamic, dengan menekankan pentingnya penerapan creativity, innovation, entrepreneurship, dan leadership (CI-EL) untuk meningkatkan perkembangan ekonomi syariah.
“Indonesia kudu punya paradigma untuk selalu berkembang. Kalau tidak, Indonesia bakal selalu kalah dengan Malaysia, meskipun kita mempunyai merek lokal dan masyarakat kebanyakan Islam yangg lebih banyak daripada mereka. Sehingga, dibutuhkan adanya produktivitas dan penemuan yangg diadopsi dari konsep CI-EL sebagai representasi Punokawan dari simbol mitologi Indonesia.” pungkas Taufik.
Dalam keterangannya, Taufik optimis bahwa ekonomi syariah Indonesia dapat kian meningkat dengan adanya tekad untuk berinovasi yangg kreatif. Hal ini dapat dilihat dari sektor perbankan syariah yangg dikenal mempunyai peningkatan cukup baik. Pada tahun-tahun sebelumnya, aset perbankan syariah di Indonesia susah untuk menembus 2%. Kini, beberapa perbankan syariah sudah dapat menembus hingga 5% dan 10%, seperti Bank Syariah Indonesia dengan jaringan terbesar keenam di Indonesia.
Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, secara senang menyambut para hadirin atas kembali diselenggarakannya IEMF 2023 secara offline, “Dengan adanya krisis dunia akibat pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina, dibutuhkan upaya baru untuk menghadapi kedua ancaman tersebut. Kita kudu bangga dan berterima kasih menjadi orang Indonesia atas banyak hal. Pertama, tingkat inflasi kita tetap ada di sekitaran 5%. Kedua, kita tidak jatuh luput dalam krisis global, terutama perang Rusia-Ukraina. Ketiga, kita dianggap sebagai tempat kondusif dan legal bagi masyarakat muslim yangg sedang mencari tempat singgah akibat rumor di Iran, dan lain-lain.”
KH Nasaruddin Umar berterima kasih atas posisi Indonesia yangg dapat menjadi negara diperhitungkan dalam lanskap internasional. Urgensi untuk mempercepat perkembangan ekonomi syariah ditandai dengan meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis internet yangg muncul akibat era digitalisasi. Dengan mengandalkan kerjasama lintas sektor alias antar lembaga yangg didukung oleh akomodasi Pemerintah, percepatan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dapat kian meningkat.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah masyarakat nomor empat terbesar di bumi sebenarnya memberikan untung tersendiri untuk perusahaan-perusahaan Indonesia. Dengan menjadi market leader yangg kuat di Indonesia, dan didukung dengan info jumah pengguna dan info transaksi, perusahaan Indonesia bisa menjadi salah satu pemain besar di Indonesia, sekalipun beraksi alias berbisnis sebagian besar di Indonesia. Pencapaian semacam itu bisa menjadi modal melakukan pengembangan pasar, termasuk di pasar internasional.
Modal lain yangg dimiliki Indonesia adalah jumlah pengguna media sosial yangg besar, namun tetap terbatas dengan pengguna aktif yangg mengangkat pencapaian-pencapaian yangg diraih pelaku ekonomi syariah Indonesia.
Pada Talkshow & Sharing Session I berjudul “Kolaborasi Pusat-Daerah Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi Syariah”, dihadiri oleh Putu Rahwidhiyasa (Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS), Ngatari (Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia (BSI)), serta deretan perwakilan dari Pemerintah Daerah yaitu, pun turut datang seperti Iwan, S.Hut., M.M (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur), Drs Titis Sri Jawoto, MM. (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Karanganyar).
Indonesia sebagai negara dengan jumlah masyarakat muslim terbesar, membawa kesempatan untuk dapat mengembangkan ekonomi syariah seperti di sektor finansial industri legal dan organisasi lain. Adapun sistem ekspor produk Indonesia dengan cap legal rupanya dapat meningkatkan nilai dari suatu produk yangg membawa kemajuan ekonomi. Hal ini ditekankan Rahwidhiyasa, “Menggunakan logo legal di suatu produk sebenarnya dapat meningkatkan nilai di beberapa daerah, termasuk negara-negara yangg tidak mewajibkan adanya sertifikasi legal seperti Amerika Serikat (AS),” pungkas Rahwidhiyasa.
Upaya ini juga dilihat oleh Jawa Timur dalam meningkatkan ekspor. “Meskipun perdagangan luar negeri tetap defisit akibat pandemi COVID-19, Jawa Timur tetap sukses surplus di sektor perdagangan antar daerah. Tercatat terdapat 3,7 miliar dolar AS mengenai ekspor produk legal Jawa Timur dimana 26% masuk ke negara personil Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan 73% ke negara non-OKI. Selain itu, kami juga mengimplementasikan program Santripreneur yangg didukung Dinas Pendidikan untuk mendorong terciptanya pelaku wirausaha dari pesantren,” ujar Iwan.
Selain itu, konsep CI-EL juga dimanfaatkan oleh Karanganyar untuk mendorong percepatan ekonomi. Titis menekankan pentingnya kerjasama Pusat-Daerah, “Berkolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung Karanganyar untuk merintis Sekolah Bisnis Syariah. Saya rasa aktivitas IEMF 2023 ini sangat dibutuhkan untuk mengapresiasi para pelaku upaya berbasis halal, lantaran dapat mempromosikan produk mereka juga untuk semakin meningkat.”
Sesi kedua Talk Show & Sharing Session, Kolaborasi Komunitas Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi Syariah, dimeriahkan dengan kehadiran beberapa pembicara ialah M. Aqil Irham (Ketua BPJPH), Agus Amir (Executive Vice President – Head of Islamic Business & Services PT Bank Muamalat), Putri Dwi Andari (President Hijabers Community), dan Amar Ar Risalah (Content Creator & Writer Muslim).
M. Aqil Irham, Ketua Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), turut menegaskan kolaboratif yangg sukses dapat membawa organisasi dengan nilai Islam mempercepat ekonomi syariah, “Kolaborasi dengan beragam lembaga merupakan corak penemuan dan kreatifitas yangg dapat kami gunakan sebagai strategi percepatan Sertifikasi Halal. Inilah yangg dapat kita jadikan referensi ekonomi syariah untuk berkembang. Acara IEMF 2023 ini juga menjadi pintu bagi para organisasi untuk saling mengetahui keberadaan upaya syariah lainnya sehingga dapat menciptakan kerjasama keberlanjutkan,” ujar Aqil Irham.
Disamping itu, Amir memandang bahwa pondok pesantren pun dapat dimanfaatkan sebagai perangkat untuk mendukung sektor perekonomian. Secara komunitas, pondok pesantren mempunyai banyak potensi untuk menjadi economic-driven di Indonesia. Hal ini dilakukan oleh Bank Muamalat dengan menghubungkan konektivitas antara digitalisasi dan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi
Selain itu, Putri dan Amir yangg terjun dalam bumi lifestyle turut menjelaskan akibat positif dari penggunaan aplikasi berbasis internet yangg dapat berpengaruh dalam ekonomi syariah, “Era digitalisasi membuka kesempatan bagi Content Creator Muslim untuk membangun organisasi secara kolektif agar ekonomi syariah di Indonesia dapat semakin berkembang. Hal ini dapat dicapai dengan mengunggah konten edukasi yangg positif mengenai ekonomi syariah di Indonesia,” ujar Amir.
“Platform media sosial pun juga dimanfaatkan agar bisa mempromosikan aktivitas alias produk kami dengan lebih baik, kami sangat mengandalkan solidaritas agar dapat mencapai tujuan bersama. Kami selalu sharing seputar busana muslim dan juga makanan halal, terlebih bagi pasangan suami istri yangg tetap muda. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menjalin hubungan yangg baik dengan keluarganya berdasarkan nilai-nilai islami,” tambah Putri.
(Soleh)
2 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·