Perbesar
BPBD Kabupaten Ngawi
NGAWI, PIJARNEWS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi Jawa Timur memetakan sebanyak 32 desa di delapan kecamatan wilayah setempat yangg berpotensi mengalami krisis air bersih alias kekeringan saat musim kemarau.
“Dari 23 desa tersebut, terdapat sekitar 34.529 kepala family alias 93.031 jiwa yangg rawan berstatus mengalami kekeringan,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi Partoyo di Ngawi, Senin (29/7/2024).
Ia menjelaskan, sesuai data, 23 desa tersebut terdapat di delapan kecamatan, ialah Mantingan, Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Pitu, Bringin, Kasreman, dan Ngawi.
Adapun bagi wilayah yangg memerlukan support air bersih diharapkan mengusulkan permohonan melalui pemerintah desa setempat. Setelah itu, laporan bakal dilanjutkan ke BPBD setempat.
Daerah yangg rawan terjadi krisis air bersih tersebut kebanyakan berada di wilayah perbukitan kapur dan tepian hutan. Kesulitan air bersih tersebut selalu terjadi saat musim tandus berlangsung
Sesuai info BPBD setempat, potensi wilayah krisis air bersih di Ngawi tahun ini condong menurun dari tahun lalu. Pada tahun 2023 tercatat 32 desa di Ngawi mengalami kekeringan.
Guna menghadapi permintaan support pengedaran air bersih pada musim kemarau, BPBD Ngawi telah menyiagakan tiga unit armada truk tangki air bersih, yangg masing-masing berkapasitas 5.500 liter. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur guna penanganan potensi musibah kekeringan di tahun 2024.
Selain melalui support pendistribusian air bersih, penanganan kekeringan di Ngawi juga dilakukan pembuatan jaringan sistem pengelolaan air minum (SPAM) dan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS) di desa-desa yangg rawan air bersih.
Artikel ini telah dibaca 4 kali
1 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·