Perbesar
kawasan pesisir Pantai Trenggalek
TRENGGALEK, PIJARNEWS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan sebanyak 17 desa di sepanjang area pesisir Trenggalek, mulai dari Kecamatan Watulimo hingga Panggul, masuk area rawan musibah tsunami.
“Menurut peta BNPB, ada 17 desa tersebar di Kecamatan Watulimo, Munjungan dan Panggul masuk area rawan tsunami,” ujar Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, di Trenggalek, Jumat (28/6/2024).
Untuk itu, beragam langkah mitigasi aktif dilakukan, mulai dari membikin green belt (sabuk hijau) lewat tindakan penanaman pohon secara kesinambungan hingga menggelar simulasi penanganan kebencanaan.
Simulasi dikemas dalam sebuah pagelaran berjulukan gempa bumi dan tsunami yangg digelar rutin saban tahun. Langkah mitigasi itu dinilai krusial sehingga nantinya masyarakat mengerti apa yangg kudu dilakukan jika terjadi musibah sungguhan.
Sebab dalam aktivitas itu masyarakat bakal mengikuti rangkaian aktivitas mulai dari kepedulian kelestarian dengan menanam pohon hingga bersih-bersih sampah di pantai.
Poin utamanya adalah ditunjukkan proses pemindahan untuk menyelamatkan diri ke titik kondusif yangg sudah ditandai dengan garis biru area kondusif tsunami.
“Yang namanya potensi belum tahu kapan dan dimana bakal terjadi. Jadi masyarakat jangan panik, tetap ikuti pengarahan petugas,” ungkapnya.
Kesiapsiagaan masyarakat serta pentahelix lainnya itu diharapkan dapat meminimalisir akibat dari bencana. Selain peningkatan kesiapsiagaan, di wilayah pesisir selatan juga sudah terpasang Early Warning System (EWS) tsunami.
“Selain EWS tsunami, di Trenggalek sudah terpasang EWS musibah longsor dan banjir di sejumlah titik, baik itu dari lembaga vertikal, provinsi maupun yangg di pasang daerah,” katanya.
Artikel ini telah dibaca 5 kali
1 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·