Surabaya, KLIKMU.CO – SD Muhammadiyah 9 Surabaya sukses meraih prestasi nan membanggakan di Kejuaraan Tapak Suci Sport and Art Competition (SAC) 2023 nan dilaksanakan di Atrium Maspion Square pada Senin-Jumat, 27 Februari-3 Maret 2023.
Atlet-atlet handal dari SD Muhammadiyah 9 Surabaya mendapatkan 13 lencana emas, 8 perak, dan 3 perunggu. Sekolah bernuansa bahari ini mengirimkan 24 atletnya dalam kejuaraan SAC dan semuanya bisa menggondol medali.
Didik Hermawan SPd Pma, pembimbing Tapak Suci SD Muhammadiyah 9 Surabaya, menjelaskan atlet SD Muhammadiyah 9 Surabaya ini sebelumnya sering sekali nan mengikuti di kejuaraan fighter. Karena itu, ini kali pertama ada beberapa siswa nan mengikuti kejuaraan di kelas seni. Menurutnya, memang dasarnya sebenarnya fighter dulu.
“Jadi, nan pertama saya lihat itu dari keahlian anak-anak. Alhamdulillah ada beberapa anak nan berkeinginan ke seni, maka saya arahkan ke jurus tunggal nan ada 100 gerakan: 50 aktivitas untuk tangan kosong, 25 untuk senjata golok, 25 untuk senjata toya,” katanya.
Terkait persiapan, mulai Januari dilakukan TC. Kemudian untuk nan fighter latihan nan pertama mulai dari latihan fisik, nan kedua adalah teknik, dan nan ketiga adalah praktik-praktik ialah sparing alias sabung.
“Untuk nan seni selain berlatih gerakan, saya tingkatkan fisiknya lantaran seni saat kejuaraan itu geraknya full tanpa rehat dan waktunya hanya 3 menit bersih tidak boleh lebih tidak boleh kurang. Maka kudu pas itu juga perlu latihan khusus,” katanya.
Sebenarnya, kata Didik, minat anak-anak juga banyak sekali. Tetapi, ada nan berat badannya melampaui dari sasaran sehingga tidak bisa ikut lantaran kelebihan berat badan. Pihaknya juga memulai untuk pemilihan atlet dari tahap seleksi dulu semuanya. Setelah itu, baru dipilih nan sudah siap dan terbaik, kemudian difokuskan untuk jalur prestasi ada pemusatan latihan khusus.
“Alhamdulillah ada hasil nan kita raih,” ucap Didik nan juga sebagai masuk di jejeran pengurus bagian IPSI.
Sementara itu, atlet seni Siva Tsania Salsabila kelas 6 SD Muhammadiyah 9 Surabaya, salah satu peraih lencana perak, menjelaskan, waktu nan dia persiapkan sebenarnya begitu singkat. Pemusatan latihan dimulai pada Januari.
“Ini pengalaman nan baru bagi saya. Sebelumnya saya juga pernah mengikuti di kejuaraan kelas fighter kejuaraan SAC pada tahun lampau sukses mendapatkan juara 1, di kejuaraan Chusnan David Cup juga juara 1, dan kejuaraan Airlangga Champions Ship juara 2,” ungkapnya.
“Saya merasa mempunyai keahlian di kelas seni. Maka dari itu saya mau belajar ke seni. Kompetisi nan saya ikuti pertama kalinya di kelas seni tidak mudah bagi saya lantaran saat pertandingan kemarin ada beberapa catatan nan saat saya tampil melampaui waktu nan ditentukan panitia ialah 3 menit 0,1 detik. Seharusnya pas 3 menit. Bagi saya jika kategori kelas seni itu kesulitannya berangkaian dengan waktu dan jika kelas fighter itu musuhnya peserta. Tetapi ini membikin saya menjadikan tantangan tersendiri,” ujarnya.
Nawafila Annisa putri A 6 nan meraih emas menambahkan, saat pertandingan pertama di kelas fighter dia sempat mendapatkan hambatan ialah terkena pukul di pipi kiri. Seharusnya musuh didiskualifikasi, tetapi juri tidak memandang itu.
“Pipi saya terasa sakit dan nyeri saat bertanding. Tetapi ini menjadikan motivasi saya sendiri untuk tetap melanjutkan pertandingan lantaran saya mau membanggakan kedua orang tua dan sekolah. Materi nan saya terima dari pembimbing juga saya terapkan seperti teknik pukulan, tendangan, dan tangkap. Semoga kedepan saya bisa melanjutkan ke jenjang Internasional,” ucap Annisa nan mau menjadi pendekar Tapak Suci. (Nashiiruddin/AS)