PWMJATENG.COM, Gunungkidul – Dua santri Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Ananda Yusan Dino Pratama dan Fikri mengakhiri masa Mubaligh Hijrah di Dusun Bedug, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Gunungkidul. Mubaligh Hijrah merupakan aktivitas dakwah sosial keumatan dan kemanusiaan bagi santri Mu’allimin untuk mendakwahkan pengetahuan agama, sosial dan kemanusiaan bagi penduduk di wilayah sasaran.
Sekitar 100 penduduk bedug melepas kepulangan 2 Mubaligh Hijrah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta tersebut pada Senin, 10 April 2023. Selama 20 hari berceramah di Dusun Bedug, Yusan Dino mengatakan mereka mengaktifkan aktivitas TPA bagi anak-anak di Musala Al Ikhlas Bedug dengan mengaji bersama, menghafal do’a-do’a, bermain dan belajar pengetahuan sosial. Selain itu juga menyelenggarakan Salat Tarawih, kultum bakda Subuh dan tadabur alam.
Melihat Mushola Al Ikhlas yangg tetap minim fasilitas, Yusan Dino dan Fikri menggalang bantuan pembelian TOA dan Paket Sembako, dan keduanya direspon dengan baik oleh para dermawan dengan terbelinya TOA dan paket sembako bagi 60 penduduk bedug dan driver AmbulanMu.
Baca juga, Diadvokasi dengan Baik oleh LBH PWM Jateng, Sekolah Ini Lolos dari Eksekusi Pengadilan
Menanggapi berakhirnya masa Mubaligh Hijrah, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Girikarto Heri mengatakan bahwa kehadiran 2 Mubaligh Hijrah telah memberikan makna bagi warga, tidak hanya aktifnya kembali TPA dan aktivitas masjid, tapi juga banguan TOA dan Sembako yangg dirasakan sangat berfaedah bagi penduduk bedug.
Sementara Perangkat Dusun Marjiyono dan Kepala Dusun Bedug juga menyampaikan perihal yangg sama.
“Berat kehilangan 2 santri Mu’allimin ini lantaran sudah sangat dekat dengan penduduk dan terkhusus anak-anak yangg sudah dilatih mengaji, bermohon dan belajar bersama, apalagi sampai mengikuti lomba dan juara,” ungkapnya.
Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 10