Bendahara PWM Jateng, Sofyan Anif : Iman Harus Dimanifestasikan dalam Perbuatan Nyata - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

PWMJATENG.COM, Surakarta – Hadir dalam Safari Ramadan Institut Studi Islam Muhammadiyah Pacitan (ISIMU), Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yangg juga Bendahara PWM Jawa Tengah, Prof. Dr. Sofyan Anif M.Si. menjadi narasumber dalam kajian yangg bertema, “Membangun Spiritualitas dan Mengasah Keikhlasan di Bulan Suci Ramadhan untuk Memperkokoh Spirit Persyarikatan”, Jumat (7/4).

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Sofyan Anif M.Si. berterima kasih lantaran bisa memenuhi permintaan Rektor ISIMU Pacitan dan Ketua PDM Pacitan untuk bisa memandang langsung proses pembangunan masjid sekaligus calon kampus ISIMU Pacitan.

“Tempat ini bakal dikembangkan menjadi program studi di luar kampus utama ISIMU, tentu ini tetap berada dalam payung UMS. Jadi kita berambisi bisa segera operasional, rumah tahfidz ini bakal kita bangun jadi dua lantai,” ungkap Sofyan.

Pada awal pemaparan kajian Ramadannya, Sofyan mengingatkan pada hadirin semua, bahwa ketika bicara spiritualitas dalam benak, fikiran dan hati kita pasti bakal mengenai dengan keimanan, dan ketakwaan.

“Inilah yangg sebenarnya menjadi essensi kehidupan, orang hidup itu adalah iman. Tetapi tidak hanya sekedar ketaatan lantaran ketaatan itu abstrak, seperti ketaatan kepada Allah, ketaatan kepada Rasul. Padahal kita belum pernah ketemu, tapi ketika kita percaya, itu yangg disebut iman,” papar Bendahara PWM jateng itu.

Jadi ketaatan itu tetap abstrak, lanjut dia, ketaatan kudu dimanisfestasikan alias diwujudkan dalam perbuatan riil. Dalam corak kebaikan alias sering sisebut sebagai kebaikan saleh.

Baca juga, Amalan-Amalan Utama di Bulan Ramadan; Sedekah

“Jadi essensi orang hidup itu kudu beriman, sementara tujuan hidup adalah beragama sesuai Qs. Az-Zariyat ayat 56,” tambahnya.

Maka dalam beraktivitas sehari-hari, ungkapnya, kudu diorientasikan dalam rangka beragama kepada Allah, dan beragama itu basisnya iman.

“Dalam Muhammadiyah ‘laa illaaha illallah’ yangg berfaedah tiada Tuhan selain Allah yangg dimaknai kita kudu percaya kudu alim dan menjalankan perintah, apapun yg diajarkan dalam Alquran maupun sunnah dalam corak perbuatan,” jelasnya.

Ketika KH Dahlan, mempelajari surat pendek ialah Qs. Al-Maun, yangg sudah dipelajari selama 3 bulan dan hafal diluar kepala. Namun, KH Ahmad Dahlan tidak dinaikkan mahfuz itu, lantaran itu Muhammadiyah mau surat ataupun ayat-ayat yangg dibaca ini di manifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tidak hanya sebatas iman, tapi diwujudkan dalam kebaikan sholeh, itu Muhammadiyah,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, Nabi Muhammad memberikan afinitas Ramadhan itu sebagai kekasih. Betapa indahnya bulan Ramadhan, maka kita kudu merasa bahagia. Tamu agung? Mengapa lantaran tamu itu bakal memberikan berkah dan memberikan nikmat luar biasa.

“Ramadhan bisa membangun karakter seseorang, menjadi orang yangg punya spiritualitas yangg tinggi,” pungkasnya.

Kajian tersebut turut dihadiri dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pacitan, Kepala Desa, Kepala Dusun, Tamu undangan, termasuk kader muda, baik mahasiswa maupun Ortom Muhammadiyah. 

Kontributor : Fika/Humas
Editor : M Taufiq Ulinuha

Jumlah Pengunjung : 20

-->
Sumber pwmjateng.com
pwmjateng.com