MALANG, PIJARNEWS.ID – Polemik timnas Israel pada Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir. Pro dan kontra terbuka ke publik. Jawa Tengah dan Bali sebagai dua provinsi nan menjadi tuan rumah menyatakan menolak kehadiran Israel.
Gubernur Bali I Wayan Koster tanpa ragu menyatakan penolakan terhadap Israel. Begitu pula dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Padahal, dua provinsi tersebut menjadi host selain Surabaya (Jatim), Bandung (Jabar), Palembang (Sumatera Selatan), dan DKI Jakarta.
Sejauh ini, belum ada respons dari beberapa host lainnya. Termasuk dari Jatim nan merupakan salah satu host Piala Dunia U-20 2023. Meski penolakan datang dari beragam komponen di Jatim, termasuk dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
Di Jatim, Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, nan nantikan bakal menjadi salah satu tuan rumah. Karena itu, LHKP (Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik) PWM Jatim, Muhammad Mirdasy mendorong agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menolak kehadiran Israel.
Selain lantaran Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, itu juga bagian dari solidaritas terhadap Palestina. ”Prinsipnya kita menyokong Piala Dunia U-20, tapi soal Israel adalah urusan nan berbeda,” kata mantan ketua DPW Partai Perindo Jatim itu.
Selama ini, telah terjadi pelanggaran kemanusiaan nan dilakukan Israel terhadap Palestina. Dan, Indonesia sebagai negara dengan masyarakat Islam terbesar di bumi semestinya mempunyai daya tawar dalam perjuangan Palestina menuju kemerdekaannya.
”Pemerintah kami harapkan mempunyai solusi mengenai penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tanpa Israel. Sebab, ada komitmen jangka panjang negara kita terhadap kemerdekaan Palestina. Juga menjaga stabilitas sosial politik di tanah air,” terang Mirdasy.
Di sisi lain, ketika dikonfirmasi pada aktivitas Kajian Ramadan Pimpinan Muhammadiyah Jatim di Dome UMM, Malang (25/3), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa belum memberikan statement tegas. ”Kejauhan pembahasan itu,” tuturnya singkat.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy sekaligus plt Menpora menyatakan sudah mengetahui penolakan dari beberapa wilayah mengenai Israel pada Piala Dunia U-20 2023.
”Saat ini tetap dalam proses untuk mencari titik temu,” ujar mantan Rektor UMM itu.
Ketika ditanya soal penolakan terhadap Israel, dia berkata, ”Itu bukan domain saya. Status saya sebagai plt Menpora. Ada domain nan lebih tinggi. Kami bekerja menyiapkannya,” kata Muhadjir saat ditemui di sela-sela aktivitas Kajian Ramadan PWM Jatim di Malang (25/3) kemarin.
Dalam konteks persiapan sebagai tuan rumah, Kemenpora dan PSSI bakal terus berkoordinasi. Sebab, harapannya bukan hanya sukses penyelenggaraan, melainkan juga timnas Indonesia bisa menunjukkan kualitasnya di level internasional.
”Pada dasarnya, persiapan terus kami lakukan,” pungkas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. (Ilham/Hen)