Sieradmu.com Lampung – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) melakukan beragam langkah tanggap darurat pasca musibah banjir bandang di Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Bandar Lampung akhir pekan kemarin.
Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah. Budi Santoso mengatakan, LRB PDM Lampung Timur mendirikan Pos Koordinasi (Poskor) di Masjid Al-Hidayah, Desa Tanjung Tirto, melakukan asesmen berkala, menggalang biaya berbareng Lazismu, PCM, dan ORTOM se-Lampung Timur, serta menyediakan 1.500 balut makanan siap saji.
“Para relawan Muhammadiyah telah melakukan tindakan sigap tanggap darurat dengan memberikan support makanan siap saji di Lampung Timur”,katanya melalui rilis yangg diterima sieradmu.com Selasa (21/1/2025).
Sedangkan LRB PDM Lampung Tengah menurutnya, juga melakukan asesmen dan meninjau langsung titik-titik banjir. LRB PDM Kota Bandar Lampung turut melakukan asesmen di letak terdampak dan mengumpulkan info dari penduduk persyarikatan serta wali siswa di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Melalui langkah-langkah ini, MDMC terus berkomitmen memberikan support dan support kepada masyarakat terdampak bencana, guna meringankan beban mereka dan membantu proses pemulihan secara bertahap”,ucapnya.
Seperti diketahui, Hujan dengan intensitas lebat melanda beberapa wilayah di Provinsi Lampung, mencakup delapan kabupaten/kota, ialah Lampung Timur, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pesawaran, Lampung Selatan, dan Pringsewu.
Hujan deras ini menyebabkan debit air sungai dan air laut meningkat secara signifikan, yangg kemudian memicu banjir bandang di Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Bandar Lampung. Bencana ini terjadi pada Kamis hingga Jumat, 16-17 Januari 2025, dan hingga 19 Januari 2025, genangan air di beberapa wilayah tetap belum surut.
Banjir bandang ini berakibat cukup serius di beragam daerah. Di Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, sebanyak 125 rumah terendam dengan ketinggian air mencapai dua meter, mengakibatkan 57 kepala family (KK) kudu diungsikan. Aktivitas perekonomian penduduk terhenti, dan sawah serta kolam yangg terendam air berpotensi kandas panen.
Di Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, sebanyak 118 rumah penduduk terendam banjir, ladang padi seluas ±64 hektar rusak, dan tanggul penangkis Sungai Bekri jebol di dua titik. Sementara itu, di Kecamatan Panjang dan Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, 14.160 rumah terendam banjir, 10 rumah mengalami kerusakan sedang, dan tiga orang meninggal dunia. Selain itu, dua RT di wilayah ini juga terendam banjir, menyebabkan aktivitas penduduk terhenti. (Nur/*)


9 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·